jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko angkat suara terkait kericuhan disertai pembakaran Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Narkotika Langkat, Sumatera Utara, yang menyebabkan 500 narapidana kabur.
Dia mengatakan peristiwa kebakaran itu terulang setelah kasus yang sama di Lapas Riau dalam pekan ini.
BACA JUGA: Lapas Narkotika Langkat sudah Kondusif, Napi Ajukan 20 Tuntutan, Termasuk Penghapusan Pungli
BACA JUGA : Rusuh di Lapas Narkotika Langkat, Ratusan Narapidana Melarikan Diri
Menurut dia, sistem yang ada di dalamnya buruk sehingga masalah ini kembali muncul.
BACA JUGA: Oknum Pejabat Kepri Terlibat Narkoba Itu Pernah Digelari Raja Kecil di Era Gubernur HM Sani
"Saya dapat kabar, kasus pembakaran ini merupakan yang kedua kalinya terjadi. Harus segera dilakukan pembenahan," kata Heru dalam keterangan yang diterima, Jumat (17/5).
BACA JUGA : Pengakuan Seorang Napi Terkait Kerusuhan di Lapas Narkotika Langkat
BACA JUGA: Lagi, BNN Amankan 300 Kg Ganja dari Aceh
Selama ini, kata Heru, fenomena yang terjadi di dalam lapas sudah dipantau BNN. Bukan hanya napi semakin liar, tapi warga binaan di dalamnya masih dengan bebasnya melakukan pengendalian narkotika.
"Dari beberapa pengungkapan yang kami lakukan, semua bermuara ke lapas. Yang terbaru kemarin, 200 kilogram sabu-sabu dikendalikan dari Lapas Cirebon," ungkapnya.
BACA JUGA : Rutan Siak Terbakar, Ini Penyebabnya
Heru menyebut, pihaknya sudah melaporkan masalah itu ke Ditjen Pemasyarakatan (Ditjen PAS) sejak setahun belakangan.
Namun, perbaikan sistem tak juga kunjung dilakukan sehingga terus menimbulkan kerugian.
"Kami bicarakan formula untuk menanggulanginya sudah setahun ini berjalan. Harapannya perbaikan sistem untuk memutuskan mata rantai jaringan mereka," terangnya.
Namun, hingga masalah ini kembali muncul, perbaikan sistem belum juga dilakukan. Beberapa napi yang menjadi operator, masih belum juga dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
"Akibatnya, ya, seperti ini, napi masih bebas menjadi operator dan di sisi lain muncul kerusuhan," sambungnya.
Perbaikan lain, sambung Heru, juga harus membenahi masalah sipir yang ada ddalamnya. Karena selama ini, mereka lah yang membantu para napi untuk dapat hidup bebas didalamnya.
"Kami juga sudah meminta kepada dirjen PAS untuk menindak tegas keterlibatan sipir, jangan hanya sanksi disiplin saja. Apalagi selama ini kami sudah memproses beberapa kalapas terkait pencucian uang," pungkas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Nurdin: Saya sudah Perintahkan Dipecat
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga