Dirjen Yankes Kemenkes Apresiasi Bupati Sidoarjo menjadi Satu-satunya Kabupaten yang Memiliki RS Kelas A

Rabu, 15 November 2023 – 13:29 WIB
Kementerian Kesehatan secara resmi menerbitkan izin RSUD Sidoarjo menjadi RS kelas A dari sebelumnya Kelas B. Foto: dok Pemkab Sidoarjo

jpnn.com, SIDOARJO - Kementerian Kesehatan secara resmi menerbitkan izin RSUD Sidoarjo menjadi RS kelas A dari sebelumnya Kelas B.

Kabupaten Sidoarjo kini resmi menjadi kabupaten pertama dan satu-satunya di Tanah Air yang memiliki rumah sakit daerah kelas A.

BACA JUGA: Kemiskinan dan Stunting di Sidoarjo Turun Drastis, Gus Muhdlor: Kami Sangat Bersyukur

Rumah sakit Kelas-A adalah rumah sakit rujukan utama dengan fasilitas yang dinilai lengkap dan memadai untuk menangani berbagai kondisi medis. 

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan izin untuk menjadi rumah sakit Kelas-A menunjukkan kesiapan RSUD Sidoarjo dalam memenuhi berbagai aspek pelayanan kesehatan.

BACA JUGA: Mahasiswa Unair Tewas dalam Mobil di Halaman Apartemen Sidoarjo, Polisi Bergerak

Oleh karena itu, rumah sakit itu telah bisa disejajarkan dengan rumah sakit besar seperti RSUD Dr Soetomo di Surabaya atau RSUD Dr Saiful Anwar Malang. 

“Status rumah sakit Kelas-A ini membuktikan keseriusan Pemkab Sidoarjo dalam meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat. Segala upaya perbaikan mutu, penambahan infrastrutur medis hingga perbaikan manajemen mengarah pada jalur yang benar dimana goal-nya adalah peningkatan layanan kepada masyarakat,” ujar Bupati Muhdlor di sela pengukuhan RSUD Sidoarjo menjadi rumah sakit Kelas-A di Bale Bumi Mojopahit Gedung Dialisis RSUD Sidoarjo, Senin (13/11). 

Gus Muhdlor, sapaan akrab Bupati Muhdlor, menambahkan RSUD Sidoarjo kini mempunyai berbagai fasilitas dan layanan unggulan bagi pasien. Termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni baik dari dokter dan tenaga kesehatannya. 

Selain meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Sidoarjo, Pemkab juga berencana membentuk holding rumah sakit milik Pemkab. 

Saat ini selain RSUD Sidoarjo Kebupaten Sidoarjo juga mempunyai RSUD Sidoarjo Barat yang baru berdiri tahun lalu. 

"Kami juga berencana membentuk holding rumah sakit, rencana itu sudah kita ajukan dan masih proses. Ini mungkin juga menjadi yang pertama bagi kabupaten yang menerapkan sistem holding pada rumah sakitnya, nantinya seluruh rumah sakit yang kita miliki menjadi satu manajemen sehingga quality control, quality assurance dan lain sebagianya menjadi satu," kata Bupati Muhdlor. 

Plt Direktur RSUD Sidoarjo dr Syamsu Rahmadi mengatakan proses pengajuan izin RSUD Sidoarjo menjadi rumah sakit umum kelas A dimulai sejak awal tahun 2022 lalu. 

Proses dimulai pada Januari 2022 dengan dibentuknya tim percepatan pengajuan kelas A. 

Dilanjutkan dengan penyusunan program kerja tim pendampingan. 

Lalu pelatihan persiapan menuju kelas A dan pravisitasi pertama dibulan Juli 2022 yang dilanjutkan Rakor progres persiapan kenaikan kelas A sekaligus pravisitasi kedua oleh Kemenkes pada bulan Januari, Maret dan Mei tahun 2023. 

Pada September 2023, visitasi kenaikan kelas A RSUD Sidoarjo dilakukan. 

"September kemarin kita di visitasi dan ending nya hari ini," kata dia. 

RSUD Sidoarjo kini memiliki beberapa layanan unggulan, antara lain MRI 3 Tesla, layanan intevensi jantung, ESWL (pemecahah batu ginjal dari luar tubuh), CT Scan, Brakhiterapi, Radioterapi (instalasi layanan kanker terpadu), Kemoterapi serta Home care dan Dialisis. 

Layanan-layanan tersebut menjadi salah satu faktor penilaian menuju rumah sakit kelas A. 

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Azhar Jaya mengapresiasi keseriusan Pemkab Sidoarjo dalam meningkatkan status RSUD Sidoarjo menjadi Kelas-A. 

Menurut Azhar, proses menjadi Kelas-A tidak mudah dan penilaiannnya cukup ketat. 

Banyak penilaian yang dilakukan lembaganya, mulai dari SDM nya, peralatannya sampai manajemennya. 

"Semua harus kami nilai karena kami harus pastikan bahwa rumah sakit ini bisa menjadi rujukan tertinggi di Indonesia rumah sakit Kelas-A," tutur Azhar. 

Dengan berubahnya status menjadi Kelas-A, RSUD Sidoarjo juga telah dianggap berkontribusi nyata terhadap pengembangan pelayanan kesehatan di Indonesia, bukan hanya di Sidoarjo dan Jawa Timur. 

"Jadi, rumah sakit ini nanti didesain bukan hanya untuk masyarakat Sidoarjo atau Surabaya Raya, namun juga harus menerima rujukan dari provinsi lain," ujarnya. 

Azhar Jaya berharap pencapaian ini bukan hanya slogan saja. Namun, diikuti dengan perbaikan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan. 

"Kami akan memberikan perhatian lebih kepada rumah sakit tipe A karena kami berharap kalau di Dr Soetomo ada, RSUD Sidoarjo ada, dan Malang ada, yang rujukan dari NTT, Bali berhenti sampai di Jawa Timur, tidak perlu ke Jakarta. Dan tentu saja peralatannya harus lebih dikembangkan dan kami akan memberikan atensi itu," ucapnya. (jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Elvi Robiatul, Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler