Dirjen Wikan Optimistis Mesin CNC Salatiga Bisa Mengurangi Keran Impor Industri 

Rabu, 23 Februari 2022 – 23:00 WIB
Mesin Computer Numerical Control (CNC) Milling 3 Axis Supermill dengan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 40 persen. Foto: Humas Kemendikbudristek.

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wikan Sakarinto bangga atas capaian PT Dtech Inovasi Indonesia. 

Sebab, perusahaa yang berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), ini berhasil membuat mesin Computer Numerical Control (CNC) Milling 3 Axis Supermill dengan nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 40 persen.

BACA JUGA: Dirjen Wikan: Industri Butuh Lulusan Vokasi Siap Kerja, Bukan Ijazahnya

“Itu levelnya most inspirational legend untuk produk SMK. Kalau level kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI), Mas Arfian (pendiri perusahaan Dtech) ini levelnya sudah S3,” kata Dirjen Wikan saat melakukan kunjungan kerja ke Jateng, Selasa (22/2).

Selain memiliki kandungan TKDN di atas 40 persen tersebut, mesin CNC tersebut juga telah memiliki sertifikasi yang dikeluarkan PT Surveyor Indonesia sejak 24 September 2021, dengan nilai TKDN mencapai 40,91 persen. 

BACA JUGA: Gandeng Kemenparekraf dan Kemendikbud, Kemnaker Siapkan SDM Unggul di Mandalika

Dengan nilai kandungan tersebut, maka produk itu dianggap telah memenuhi syarat untuk bersaing di pasaran khususnya dalam sektor pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pemerintah, BUMN, BUMD maupun swasta.  

“Dengan lolosnya syarat TKDN minimal pada CNC tersebut diharapkan turut mengurangi ‘keran’ impor industri yang selama ini tergantung pada mesin buatan negara lain," ujarnya.

BACA JUGA: UP Dapat Dana Hibah Program Penelitian Kebijakan MBKM dari Kemendikbud

Selain itu, pembuatan mesin CNC tersebut juga melibatkan tenaga kerja yang berasal dari SMK sekitarnya. Wikan berharap kegiatan ini berkesinambungan.

Pendiri perusahaan Dtech, Arfian Fuadi menuturkan cita-cita yang dibangun perusahaannya adalah untuk mengangkat semangat anak bangsa dalam menciptakan inovasi. 

“Mulanya perusahaan murni melayani pesanan dari luar negeri, tetapi mulai 2018 kami lebih menaruh perhatian kepada Indonesia. Kami ingin berbuat sesuatu untuk Indonesia,” ujar lulusan SMKN 7 Semarang tahun 2005 ini.

Arfian menambahkan, setiap tahun perusahaannya juga melatih kurang lebih 500 orang yang terdiri dari guru dan peserta didik secara gratis. 

Menanggapi itu, Dirjen Wikan mengusulkan agar Dtech menjadi salah satu perusahaan rujukan bagi tempat magang mahasiswa vokasi berbasis project based learning (PBL) yang menjadi sal

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Dirjen Wikan   TKDN   impor   industri   Mesin CNC   Salatiga  

Terpopuler