jpnn.com, JAKARTA - Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat mempertanyakan tindakan penyerangan yang diduga dilakukan pengikut pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
Menurut Tubagus, kalau Laskar FPI tersebut hendak melakukan pengawalan untuk Rizieq Shihab, mengapa melakukan penyerangan terhadap anggota polisi.
BACA JUGA: Kapolda Harus Bertanggung Jawab Atas Kematian 6 Laskar FPI, Mereka Dibantai
"Kalau memang dia ingin mengadakan pengajian, kenapa juga menyerang mobil Polri yang ada di belakangnya. Kalau memang mau pergi pengajian, pergi saja. Kami juga tidak melakukan apa pun," ungkap Tubagus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (7/12) sore.
Lebih lanjut, Tubagus menyebut ada rekaman suara atau voice note yang menjadi bukti bahwa kelompok tersebut melalakukan penyerangan.
BACA JUGA: Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG Prediksi Terjadi Cuaca Buruk, Waspada, Jangan Keluar Rumah
"Bagaimana yang bersangkutan sudah tahu itu mobil polisi kemudian bagaimana dipancing, dipepet, itu terlihat semua, di dalam situ (voice note-red),nyata sekali," kata Tubagus.
Lebih jauh, Tubagus memastikan dengan bukti yang sudah ada, pihaknya bakal melakukan proses lebih lanjut terkait peristiwa berdarah tersebut.
BACA JUGA: SBY dan Masyarakat Sumbar Bela Cagub Mulyadi
"Peristiwa ini tidak selesai sampai di sini dan kami masih terus akan melakukan proses penyidikan lebih lanjut," tandas Tubagus.
Walakin, Tubagus menegaskan untuk peristiwa ini, pihaknya akan melakukan pemanggilan saksi.
Sementara, prosesnya akan bekerja sama dengan Bareskrim dan Mabes Polri.
"Tidak mungkin tidak dilakukan pemanggilan saksi, nanti untuk prosesnya akan kerja sama dengan Bareskrim dan Mabes Polri," katanya.
Enam anggota polisi diserang oleh sekelompok orang diduga pengikut Habib Rizieq Shihab di Tol Cikampek KM 50, Jawa Barat.
Peristiwa berdarah tersebut terjadi Senin (7/12) dini hari pukul 00.30 Wib.
Akibatnya, enam orang dari kelompok Laskar Khusus FPI meninggal dunia. Sedangkan, empat lainnya berhasil kabur dari kejaran polisi. (mcr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama