jpnn.com - JAKARTA - Baru terpilih menjadi Direktur Utama (Dirut) PT PLN, Sofyan Basri sesumbar bakal meningkatkan pendapatan dibandingkan menurunkan rasio utang yang didera perseroan itu sebesar Rp 470 triliun.
Bagi Sofyan, bila sebuah perusahaan memiliki utang, itu bukanlah sebuah dosa besar. Ia lebih menekankan pada kemajuan perseroan. Dengan begitu, utang perseroan akan menipis dengan sendirinya.
BACA JUGA: 7 Januari 2015, Hamdan Zoelva Harus Tinggalkan MK
"Punya utang itu bukan dosa, kalau hasilnya bisa jauh lebih baik. Jangan sampai saya bilang tidak boleh berutang, tetapi listrik mati terus," ucap Sofyan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (23/12) malam.
Mantan Dirut BRI ini mengaku, fasilitas kredit yang diterima PLN lebih banyak digunakan untuk meningkatkan performa perseroan, khususnya memperbaiki infrastruktur. "Kita boleh berutang, namun bagaimana kita bisa memperbesar pendapatan serta efisiensi biaya," beber Sofyan.
BACA JUGA: Dua Kubu di Golkar Sepakat Islah
Sementara, Menteri BUMN Rini Soemarno meyakini utang perseroan dapat menurun di bawah kepemimpinan Sofyan. "Kami yakin utang PLN mampu tertangani dengan baik, karena beliau sendiri sudah mampu mengatur SDM di BRI yang jumlahnya tidak beda banyak dengan PLN," kata Rini. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Regenerasi di Demokrat tak Perlu Dipaksakan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berlindung di Punggung Sudirman, Rini: Saya Nggak Enak Badan
Redaktur : Tim Redaksi