JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sofyan Basir menilai, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk kendaraan berplat hitam merupakan hal yang positif. Alasannya, hal itu berarti kenaikkan harga BBM menyasar masyarakat yang berpenghasilan cukup.
"Menurut saya, mereka kan punya mobil pribadi, ya memang harus bayar dan tidak bisa terus disubsidi. Masa yang punya mobil diberikan subsidi lebih besar dibandingkan orang miskin? Kan aneh," ucap Sofyan di Jakarta, Sabtu (20/4).
Menurutnya, masalah kenaikan BBM secara terbatas sebenarnya terlalu dibesar-besarkan, termasuk dampaknya terhadap inflasi. Pasalnya, penolakan terbesar justru datang dari kalangan masyarakat berpendapatan menengah dan menengah ke atas yang memiliki akses cukup luas terhadap informasi.
"Mereka ini punya mobil, punya BlackBerry, punya gadget lain, sehingga mereka paling banyak bicara, dan yang paling banyak menolak kenaikan BBM," terangnya.
Sofyan justru melihat kemungkinan dampak inflasinya kecil, karena para pengusaha tidak perlu menaikkan harga-harga jual barang mereka. Terlebih, para pengusaha mengangkut dan mendistribusikan barang dagangan dengan kendaraan berplat kuning, yang tidak terkena kenaikan harga BBM.
"Jadi tidak perlu menaikkan harga-harga karena kendaraan distribusi barang masih dapat subsidi," pungkasnya. (chi/jpnn)
"Menurut saya, mereka kan punya mobil pribadi, ya memang harus bayar dan tidak bisa terus disubsidi. Masa yang punya mobil diberikan subsidi lebih besar dibandingkan orang miskin? Kan aneh," ucap Sofyan di Jakarta, Sabtu (20/4).
Menurutnya, masalah kenaikan BBM secara terbatas sebenarnya terlalu dibesar-besarkan, termasuk dampaknya terhadap inflasi. Pasalnya, penolakan terbesar justru datang dari kalangan masyarakat berpendapatan menengah dan menengah ke atas yang memiliki akses cukup luas terhadap informasi.
"Mereka ini punya mobil, punya BlackBerry, punya gadget lain, sehingga mereka paling banyak bicara, dan yang paling banyak menolak kenaikan BBM," terangnya.
Sofyan justru melihat kemungkinan dampak inflasinya kecil, karena para pengusaha tidak perlu menaikkan harga-harga jual barang mereka. Terlebih, para pengusaha mengangkut dan mendistribusikan barang dagangan dengan kendaraan berplat kuning, yang tidak terkena kenaikan harga BBM.
"Jadi tidak perlu menaikkan harga-harga karena kendaraan distribusi barang masih dapat subsidi," pungkasnya. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rangkap Jabatan Hatta Bersifat Sementara
Redaktur : Tim Redaksi