jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama BRI Sunarso dinobatkan sebagai CEO Visioner Perusahaan Tbk Terbaik dan CEO Talent Development terbaik dalam ajang 9th Anugerah BUMN 2020.
Bahkan, BRI memborong beberapa penghargaan dalam ajang tersebut. Di antaranya yakni sebagai BUMN Dengan Strategi Pertumbuhan Terbaik, BUMN Dengan Transformasi Organisasi Terbaik, BUMN Dengan Penerapan GCG Terbaik, BUMN Dengan Pengembangan SDM Unggul Terbaik.
BACA JUGA: Pedagang Alat Masak asal Cililitan Bersyukur Dapat Bantuan Subsidi Bunga KUR dari BRI
BRI juga berhasil meraih Best Overall BUMN.
Sunarso yang hadir dalam acara tersebut menuturkan bahwa krisis karena pandemi saat ini berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya.
BACA JUGA: BRI Agro bersama Jamkrindo & Askrindo Ikut Sukseskan Program Pemulihan Ekonomi Nasional
“Namun, dengan adanya pandemi saat ini membuat industri perbankan semakin siap dan semakin meningkat pengelolaan manajemen risikonya,” tutur Sunarso, Kamis (9/7).
BRI sendiri telah memiliki cara untuk bertahan dan tetap tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang penuh dengan ketidakpastian.
BACA JUGA: Salurkan Subsidi Bunga KUR, Kemenkop UKM dan BRI Bersinergi Bangkitkan UMKM
Transformasi merupakan strategi tengah dijalankan, dan Sunarso mengungkapkan sejatinya transformasi sudah dijalankan oleh Bank BRI sejak tahun 2016. “Objek transformasi BRI dilakukan di dua area, yakni digital dan culture. Dan, pandemi yang terjadi mempercepat transformasi tersebut,” imbuh Sunarso.
“Dari sisi transformasi digital, BRI menginovasi produk, bisnis proses dan operasional menyesuaikan perilaku masyarakat seperti dengan menghadirkan pinjaman digital dan simpanan digital dengan tetap tumbuh sehat melalui selective growth. Sedangkan transformasi culture berpusat pada perubahan kultur yang berbasis kinerja sehingga masing masing individu bisa merancang keberhasilannya sendiri,” tambahnya.
Selain itu dari sisi kultur, penerapan WFH dan flexy working, perubahan fungsi dan peran jaringan kantor BRI serta penerapan protokol kesehatan di seluruh kantor BRI menjadi sesuatu yang biasa di tengah BRI.
Beriringan dengan program transformasi yang sedang dilakukan, BRI juga mengambil peran aktif dalam kaitannya penyelamatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Krisis kali ini menyerang seluruh segmen lapisan masyarakat, tak terkecuali UMKM dimana mereka tidak bisa menjalankan aktivitas ekonominya karena pandemi. BRI sebagai bank UMKM terbesar di Indonesia tidak tinggal diam melihat kondisi yang ada dan sejak awal pandemi muncul BRI telah melakukan terobosan dalam kaitannya penyelamatan UMKM di Indonesia,” urai Sunarso.
Hingga akhir Juni 2020 tercatat BRI telah melakukan restrukturisasi terhadap 2,9 juta nasabah UMKM dengan pinjaman mencapai Rp176 Triliun.
Selain itu BRI juga telah mendistribusikan stimulus tambahan subsidi bunga KUR tahap pertama yang telah diterima dari pemerintah senilai Rp12,9 Miliar kepada lebih dari 211 ribu debitur KUR di seluruh Indonesia.
Sebagai upaya untuk membangkitkan UMKM kembali, BRI juga telah mendapatkan penempatan dana dari pemerintah sebesar Rp10 triliun sebagai pelaksanaan PMK no. 70.
“BRI komit akan menyalurkan dana tersebut minimal sebesar Rp30 triliun dalam 3 bulan ke depan yang difokuskan kepada sektor UMKM dengan sektor pangan dan pertanian sebagai prioritas,” imbuh Sunarso.
Komitmen lain yang ditunjukkan perseroan untuk menggerakkan kembali perekonomian Indonesia yakni dengan terus melakukan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara selektif.
Hingga akhir Juni 2020 BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp56 Triliun kepada lebih dari 2 juta UMKM.
“Krisis sebesar apapun kita itu harus menghadapinya dengan tenang dan kemudian dengan strategic respond yang baik. Dengan memiliki strategic respond yang baik, sesungguhnya separuh dari krisis itu sudah teratasi. Saya optimistis bangsa ini bisa melewati krisis ini dengan baik,” pungkas Sunarso.(IKL/JPNN)
Redaktur & Reporter : Yessy