jpnn.com - JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian Maria Elizabeth Liman mengaku menyesal mengenal Komisaris PT Radina Niaga Mulia, Elda Devianne Adiningrat dan orang dekat mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Fathanah.
"Saya menyesal (mengenal Elda). Menyesal juga (mengenal Fathanah) karena ternyata dia banyak bohong dan akhirnya dia minta maaf kemarin," kata Maria saat menjalani pemeriksaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (15/4).
BACA JUGA: Maftuh Basyuni Tersinggung Pemberitaan Mafia Diat
Maria tidak menyangka bahwa Elda dan Fathanah tega menipu perusahaannya dengan memberikan iming-iming mendapat tambahan kuota impor daging sapi.
Maria menjelaskan, Elda pernah menelepon dirinya. Saat itu, Elda memperkenalkan diri sebagai Dati. Maria mengaku baru mengetahui belakangan bahwa Dati adalah Elda yang saat itu menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia. "Dia telepon saya kemudian saya ketemu dia face to face dan dia bilang 'Call me Dati'," ujar Maria.
BACA JUGA: Dahlan: Di Pesantren Saya, Demokrat 92 Persen
Elda, kata Maria, kembali menelepon untuk mengenakan 'ustad kecil' yang belakangan diketahui adalah Fathanah. "Dia (Elda) bilang mau kenalkan sama seseorang," ucapnya.
Direktur Utama PT Indoguna Utama itu menyatakan, Elda dan Fathanah merupakan biang praktik suap dalam kasus yang menjeratnya. Padahal, tambah Maria, dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri saat proses suap senilai Rp 1 miliar itu terjadi.
BACA JUGA: Kasus Belum Jelas, Dahlan Enggan Komentari Pemeriksaan Dirut Pelindo II
”Saya sering keluar negeri pak,dalam waktu 90 hari sejak kenal Elda, 54 hari saya di luar negeri. Di dalam struktur organisasi ada 4 direktur yang mempunyai wewenang , kalau saya nggak ada di Indonesia , sistem sudah berjalan jadi tidak ada masalah,” tandasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berharap Dipinang Jokowi atau Prabowo
Redaktur : Tim Redaksi