jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi merasa khawatir atas ambruknya proyek LRT Jalan Kayu Putih, Jakarta Timur pada Senin (22/1) silam. Pasalnya, saat ini kasus tersebut masih diusut polisi.
"Investigasi belum ada hasilnya, masih sedang berjalan. Butuh waktu dua minggu. Ini malah kami agak deg-degan karena garis polisinya belum dibuka," kata Satya.
BACA JUGA: Polisi Usut Dugaan Pelanggaran Jatuhnya Beton Konstruksi LRT
Padahal, sesuai janji pihak kepolisian, garis polisi seharusnya sudah dilepas pada Selasa (23/1). Namun, hingga Rabu, terlihat petugas kepolisian masih beraktivitas guna pengumpulan data dan barang bukti.
"Kalau polisi belum dibuka, ya belum ada pengerjaan. Investigasi masih menunggu hasilnya sepuluh sampai 14 hari. Saya nggak berani mengira-ngira penyebabnya apa," jelas dia.
BACA JUGA: Bang Sandi Duga Proyek LRT Roboh Karena Kejar Target
Meski begitu, Satya mengatakan, tim investigasi bukan hanya berasal dari polisi. Sebanyak lima pihak turut terlibat dalam penyelidikan itu.
Kelima pihak tersebut, melihat dan mengkaji bersama box girder di bentang P-28 dan P-29 itu roboh.
BACA JUGA: Proyek LRT Ambruk Lagi, Gerindra: Jangan Asal-asalan!
"Saat ini ada lima pihak yang melakukan investigasi, satu dari internal artinya dari Wika dengan konsultan not recorder termasuk dari ITB, kemudian Disnaker DKI, Puslabfor Polri, Kementerian PUPR dan terakhir dari KNKT," kata dia.(Tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Kondisi Terkini Korban Kecelakaan Proyek LRT
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga