jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Moh Nizar Zahro meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengevalusasi secara total pengerjaan konstruksi Light Rapid Transit (LRT).
Nizar menyampaikan hal itu merespons insiden jatuhnya sebagian kontruksi proyek LRT di kawasan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur pada Senin (22/1) dini hari. Insiden tersebut mengakibatkan lima orang terluka.
BACA JUGA: Menteri Basuki Sebut Underpass Titi Kuning Kelar Tahun Ini
Politikus Partai Gerindra ini tidak ingin ada kesan mengabaikan faktor keselamatan hanya karena mengejar target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo.
“Kalau di Jakarta saja tingkat keselamatannya minimal begini apalagi di daerah. Jadi jangan asal-asalan, terkesan mengejar target 2018 di tahun politik sampai 2019. Pengin cepat-cepat meresmikan semua proyek tapi kualitas tidak dijaga,” kata Nizar, di Gedung Parlemen, Senin (22/1/2018).
BACA JUGA: Skytrain Soetta Mogok, Politikus Gerindra Bilang Begini
Menurut Nizar, insiden ambruknya pengerjaan konstruksi proyek strategis nasional bukan kali ini saja terjadi. Selain beberapa kasus di Jabodetabek, ambruknya material proyek yang dalam proses pengerjaan juga terjadi di jalan tol Probolinggo-Malang, Oktober 2017 lalu.
“Kalau ini tidak ada tindakan dari Kementerian PUPR sebagai pemilik proyek, nama kementerian kan jadi jelek. Walaupun itu BUMN yang mengerjakan, harus diberi peringatan,” ucap Nizar.
BACA JUGA: Teknologi Tol Anak Bangsa 29 Tahun Lalu Itu Berjaya Kembali
Karena itu, pihaknya akan menanyakan persoalan ini kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rapat kerja di DPR, Selasa (23/1) besok.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Girder Ambruk, DPR Curiga Proyek Tol Paspro Bermasalah
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam