jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II RJ Lino punya pandangan berbeda dengan pemerintah terkait proyek pembangunan jalur kereta api. Menurut Lino, proyek itu kurang efektif.
Pasalnya, pembangunan jalur kereta tidak melulu sejalan dengan pergerakan perekonomian dari sisi distribusi barang. Pemerintah, kata Lino, tidak bisa hanya berpatokan dengan data penumpang.
BACA JUGA: Kalau Terlambat, Indonesia Bangkrut
"Pemerintah maunya bangun jalur kereta api, mungkin secara penumpang memang bisa mengurangi kemacetan, tapi bukan untuk barang," ujar Lino di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Senin (24/8).
Menurutnya, pangsa pasar untuk distribusi barang dengan menggunakan kereta sangat kecil. Di Jepang misalnya, transportasi kereta market share untuk barang hanya 3,6 persen. "Itu contoh yang nyata ya. Jadi untuk apa bangun kereta di mana-mana? Tapi tidak ada sesuatunya," cibir Lino.
BACA JUGA: Rupiah Terkapar, Dirut Pelindo II tak Gentar
Dia menilai, pembangunan moda transportasi laut lebih mendesak ketimbang jalur kereta api maupun tol.
"Pemerintah mau bikin jalur kereta Samarinda-Pontianak. Kenapa tidak lewat sungai dan laut saja. Makassar-Manado mau dibikin kereta, padahal di Sulawesi semua daerahnya punya pelabuhan," kata Lino. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Ical: Indonesia Sudah Krisis
BACA ARTIKEL LAINNYA... Adik-adik Cantik JKT48 Ini Meriahkan Kehadiran Honda BR-V di GIIAS 2015
Redaktur : Tim Redaksi