Dirut Pertamina Diminta Tidak Kedepankan Sikap Arogan

Senin, 13 November 2017 – 19:21 WIB
Jadi Dirut Pertamina, Elia Massa Usung Total Football. Foto: Imam Husein/Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman menilai beban keuangan yang ditanggung Pertamina akibat penugasan BBM Satu Harga terkesan terus digiring oleh jajaran direksi perseroan.

Pertamina yang menanggung beban keuangan Rp 19 triliun hingga kuartal III 2017, dipersepsikan Dirut Pertamina Elia Massa Manik bukanlah akibat kinerja perseroan yang melorot.

BACA JUGA: Keluhan Dirut Pertamina Dinilai Tidak Tepat

"Sebaliknya, Elia seolah ingin menegaskan, kehilangan pendapatan Pertamina terjadi karena pemerintah enggan menaikkan harga jual premium RON 88 dan solar subsidi tetap," ujar Yusri dalam keterangannya, Senin (13/11).

Pernyataan Elia tersebut menurut Yusri sangatlah menyesatkan dan tidak pantas diucapkan seorang Dirut perusahaan BUMN yang katanya telah mendunia.

BACA JUGA: Resmi Kelola Blok Mahakam, Pertamina Kucurkan USD 1,1 Miliar

Elia bahkan menilai, penyerahan 8 blok migas terminasi termasuk Blok Mahakam kepada Pertamina saat ini belum menghasilkan bagi keuangan Pertamina akan dibaca publik sebagai bukanlah sesuatu yang istimewa.

"Pernyataan tersebut sekali lagi terkesan ingin menggiring opini bahwa beban penugasan BBM Satu Harga sejauh ini hanya membebani kinerja dan menggerus pendapatan Pertamina," katanya.

BACA JUGA: Kapitalisasi Pertamina Rp 500 Triliun Jika Melantai di Bursa

Padahal, bila mau jujur, keuangan Pertamina selama ini banyak ditopang oleh beberapa blok migas berproduksi yang diserahkan pemerintah.

"Contohnya, Blok ONWJ (Offshore North West Java) yang baru saja diperpanjang lagi hak operatornya oleh Kementerian ESDM kepada Pertamina, yang tercatat telah banyak menyumbang pemasukan bagi keuangan Pertamina selama ini," jelasnya.

Bahkan beberapa pembelian saham blok migas itu diduga bermasalah.

Lebih dari itu, Elia seharusnya memahami bahwa dia adalah petugas dari pembantu Presiden. Dalam hal ini, Elia adalah petugas dari Menteri BUMN dalam bidang korporasi dan Menteri ESDM dalam bidang kebijakan energi nasional.

"Sebagai petugas, Elia harus tahu tata krama dalam menjalankan korporasi, bukan malah mengedepankan sikap arogan," tegasnya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rugi Rp 19 Triliun, Pertamina Harus Audit Investigasi


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler