Dirut PT AMGM Buka-bukaan Soal CSR, Ungkap Masalah Sebenarnya

Minggu, 04 Juni 2023 – 01:30 WIB
Direktur Utama PT Air Minum Giri Menang (AMGM) Lombok Barat, Lalu Ahmad Zaini. Foto: Instagram @PDAMLobar.

jpnn.com, LOMBOK BARAT - Jpnn.com, LOMBOK BARAT - Direktur Utama PT Air Minum Giri Menang (AMGM) Lombok Barat, Lalu Ahmad Zaini menjelaskan alasan menyetop dana corporate social responsibility (CSR) sejak 4 tahun yang lalu. 

Menurut Zaini, pihaknya menyetop CSR itu lantaran adanya perubahan regulasi penyaluran dari PT AMGM. 

Dikatakan juga, pada penyaluran terakhir sekitar 2019 sempat mengalami masalah karena pengiriman yang digunakan oleh salah satu desa itu menggunakan rekening pribadi.

Di mana seharusnya, kaya Zaini, penyaluran dana tersebut dilakukan menggunakan rekening desa setempat. 

"Ya pakai proposal. Sejak pemberian CSR yang langsung ke desa dan bermasalah di salah satu desa," kata Zaini kepada JPNN, Sabtu (3/6) malam. 

Dengan begitu, lanjut Zaini, regulasi penyaluran dana CSR dari PT AMGM saat ini melalui metode permintaan dari desa setempat menggunakan proposal. 

"Maka pemberian yang langsung ke desa dirubah dengan bentuk penyalurannya melalui proposal dari desa atau kelompok," jelas Zaini. 

 Selain itu, Zaini menegaskan bahwa tidak ada proposal yang diajukan oleh masyarakat di desa sumber mata air yang tidak diberikan jika mengajukan. 

Hanya saja, proposal yang diajukan oleh kelompok tersebut harus diketahui oleh pemerintah desa setempat. 

"Seluruh proposal yang masuk dari desa-desa tersebut pasti di berikan," ujar Zaini. 

Zaini juga menjelaskan bahwa, seluruh data kelompok yang sudah mengajukan dana tersebut saat ini masih ada di kantornya. 

"Data lengkapnya ada di kantor. Itu perdesa dan perprogram dan jumlahnya perdesa," tegasnya. 

Menurut dia, perubahan regulasi penyaluran itu untuk menjamin dana tersebut harus sampai kepada masyarakat. 

"Perubahan ini semata-mata sebagai kontrol untuk lebih menjamin sampainya ke masyarakat," imbuhnya. 

Dengan begitu, pihaknya merubah regulasi penyaluran untuk bisa menjamin dana yang disalurkan tersebut benar-benar sampai ke masyarakat. 

"Kalau dulu sebelumnya masuk kas desa tapi bermasalah, makanya dirubah mekanismenya," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala Desa Selat, Kecamatan Narmada Sabudi mengatakan, setelah tahun 2019 silam tidak ada lagi CSR yang dikucurkan lagi oleh PT AMGM selain berbentuk sembako sebelum lebaran. 

Padahal, pihaknya sangat berharap dana CSR itu bisa keluar setiap tahunnya untuk melanjutkan program di desanya. 

"Kami sih sangat berharap CSR itu bisa keluar setiap tahun, supaya desa ada pendapatan lain-lainnya," kata Sabudi. 

Selain itu, Sabudi mengaku bahwa desanya merupakan penerima CSR paling sedikit dari PT AMGM jika dibandingkan dengan desa lainnya. 

Dia hanya menerima Rp 25 juta saja dari sumber mata air yang digunakan oleh PT AMGM yang berada di Dusun Montong Lauk, Desa Selat itu. 

"Paling sedikit dibandingkan dengan desa lain. Tapi kalau uang dari proposal sih sering dikasih. Tapi ndak tau itu masuk CSR atau tidak," imbuhnya. 

Tidak hanya itu, Sabudi juga mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan lagi dari PT AMGM selain CSR tahun 2019 dan sembako sebelum lebaran. 

Apalagi bantuan khusus untuk pemberdayaan masyarakat, selama dia menjabat sebagai Kepala Desa tidak pernah sama sekali diberikan. 

"Tidak ada (dana pemberdayaan), padahal itu juga sangat kami butuhkan. Uang yang Rp 25 juta itu juga sudah diatur peruntukannya sama mereka," ujarnya.(mcr38/jpnn) 

BACA JUGA: Dirut AMGM Ogah Bahas Laporan Keuangan dengan DPRD, Kalimatnya Tegas, Menohok!


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler