Dirut RSPI Sulianti Saroso Ungkap Tanda Gejala Berat Hepatitis Akut

Kamis, 05 Mei 2022 – 14:31 WIB
Tangkapan layar Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Jakarta Mohammad Syahril saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Kamis (5/5/2022). (ANTARA/Andi Firdaus)

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta Mohammad Syahril mengungkap tanda-tanda gejala berat yang dialami pasien hepatitis misterius.

Menurut Syahril, perubahan warna kuning di sekitar mata dan badan, serta hilang kesadaran menjadi penanda gejala berat yang dialami pasien infeksi hepatitis akut.

BACA JUGA: RSPI Sulianti Saroso dan Laboratorium FKUI Jadi Rujukan Pemeriksaan Spesimen Hepatitis Akut

"Kalau dirujuk ke rumah sakit, biasanya sudah dengan gejala yang lebih berat, misalnya kuning di mata atau seluruh badan dan tanda-tanda laboratorium yang tinggi," kata Mohammad Syahril dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Kamis (5/5) siang.

Dia menjelaskan tanda-tanda laboratorium yang dimaksud adalah hasil pemeriksaan sampel darah pasien yang menunjukkan peningkatan enzim hati (SGOT/SGPT) hingga 500 u/L.

BACA JUGA: Waspada Bunda, Ini Gejala Hepatitis Akut pada Anak

Dokter Anak Konsultan Gastrohepatologi di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta Hanifah Oswari mengatakan gejala awal yang spesifik, di antaranya, diare, mual, muntah hingga sakit perut.

Menurut dia, bila gejala itu berlanjut, pasien akan mengalami gangguan pembekuan darah dan penurunan kesadaran. 

BACA JUGA: Anggara Minta Pemprov DKI Bergerak Cepat Menghadapi Hepatitis Akut

Pada kondisi terparah, lanjut dia, tim medis perlu melakukan transplantasi hati demi mencegah kematian.

"Kasus ini bukan disebabkan Hepatitis A, B, C, dan E. Penyakit ini menyerang anak-anak di bawah 16 tahun dan lebih banyak lagi di bawah 5 tahun," katanya.

Hepatitis akut bergejala berat disebut misterius karena faktor pemicu penyebabnya belum diketahui. 

Selain itu, kata Hanifah, gejala berat yang timbul datang dalam waktu bersamaan dan cepat.

"Hepatitis akut sebetulnya ada banyak di Indonesia, tetapi khusus hepatitis akut berat ini belum tahu penyebabnya," katanya.

Dia juga menyampaikan beberapa upaya pencegahan untuk menghindari penyakit hepatitis akut, di antaranya, mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan makanan dan minuman, tidak berbagi alat makan maupun minum dengan orang lain, dan hindari kontak dengan pasien.

"Pada umumnya sama seperti pencegahan Covid-19, 3M (menjaga jarak, memakai masker dan menghindari kerumunan)," katanya.

Jika menemukan gejala yang spesifik, kata Hanifah, maka pasien perlu segera dibawa ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit untuk mendeteksi secara spesifik gejala yang dialami. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler