JAKARTA - Kemarahan jamaah umrah terhadap Dirut PT Khalifah Sulthan Tour, Purna Irawan, tidak terkirakan lagi. Purna Irawan tidak dibolehkan keluar dari Menara Era. Bahkan untuk melaksanakan aktivitas ke kamar kecil pun dikawal oleh aparat Polsek Senen dan sejumlah jamaah Umrah. Begitu juga saat melaksanakan salat, selalu dikawal ketat.
"Kalau bapak-bapak dan ibu-ibu berkenan, saya diizinkan keluar kantor untuk mengurus keuangannya biar cepat," kata Dirut Sulthan Tour, Purna Irawan di hadapan jamaah umrah yang menahannya di Menara Era, Senen, Jumat (1/3).
Hanya saja permintaan itu ditolak mentah-mentah jamaah. Mereka malah meminta Purna untuk mengurus masalah keuangan lewat telepon. Itupun pembicaraan Purna diminta untuk diperdengarkan ke jamaah.
"Aktifkan speakernya pak haji. Kami mau dengar apa betul itu orang yang bapak bilang pegang uang, benar-benar ada," teriak jamaah.
Purna yang wajahnya kelihatan tertekan, tidak bisa berbuat banyak. Apalagi, setiap gerak-geriknya selalu dipantau jamaah dan aparat. Bahkan ketika Purna makan, jamaah mencibirnya.
"Itu baru bilang penipu, sudah ada masalah besar masih bisa enak-enak makan," kata seorang jamaah dengan kesal.
Jamaah bersedia mengizinkan Purna keluar Menara Era, asalkan ada keluarga dekatnya yang menggantikannya. Purna menyodorkan sepupunya, namun lagi-lagi ditolak. "Kami mau jaminannya anak atau istri pak haji. Kalau sepupu atau ponakan kami tidak mau," tegas jamaah.(esy/jpnn.com)
"Kalau bapak-bapak dan ibu-ibu berkenan, saya diizinkan keluar kantor untuk mengurus keuangannya biar cepat," kata Dirut Sulthan Tour, Purna Irawan di hadapan jamaah umrah yang menahannya di Menara Era, Senen, Jumat (1/3).
Hanya saja permintaan itu ditolak mentah-mentah jamaah. Mereka malah meminta Purna untuk mengurus masalah keuangan lewat telepon. Itupun pembicaraan Purna diminta untuk diperdengarkan ke jamaah.
"Aktifkan speakernya pak haji. Kami mau dengar apa betul itu orang yang bapak bilang pegang uang, benar-benar ada," teriak jamaah.
Purna yang wajahnya kelihatan tertekan, tidak bisa berbuat banyak. Apalagi, setiap gerak-geriknya selalu dipantau jamaah dan aparat. Bahkan ketika Purna makan, jamaah mencibirnya.
"Itu baru bilang penipu, sudah ada masalah besar masih bisa enak-enak makan," kata seorang jamaah dengan kesal.
Jamaah bersedia mengizinkan Purna keluar Menara Era, asalkan ada keluarga dekatnya yang menggantikannya. Purna menyodorkan sepupunya, namun lagi-lagi ditolak. "Kami mau jaminannya anak atau istri pak haji. Kalau sepupu atau ponakan kami tidak mau," tegas jamaah.(esy/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Minta Penyidikan Kasusnya Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi