jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyadari instansi yang dipimpinnya dikenal sebagai salah satu lembaga yang korup.
Karena itu, Amran menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar lembaga itu terhindar dari praktek korupsi.
BACA JUGA: Mentan: Ini Sejarah Pertama Setelah Soeharto
"Dulu pertanian dikenal gudang masalah. Sekarang aku simpan harimaunya di depan pintu," kata Amran saat memberikan arahan kepada Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto beserta bawahannya di Kantor Pemkot Makassar, Jumat (29/12).
Amran juga meminta KPK menyadap ponsel pribadinya sekaligus semua bawahannya. Hal ini dilakukan agar Kementan transparan dan anak buah takut untuk berlaku korup.
BACA JUGA: Jelang Tahun Baru, Pasokan dan Harga Pangan di Manado Aman
"Sadap semuanya. Saya juga. Karena itu, kami tidak boleh berhubungan lagi sama yang muda-muda," kata dia disambut gelak tawa para hadirin.
Dia menambahkan, umurnya saat ini masih 48 tahun. Angka tersebut, menurutnya masih muda untuk bermain dengan yang 'muda-muda'.
BACA JUGA: Menteri Amran Serahkan Sertifikat Tanah 62.543 Hektare
"Nanti umur 50-an juga bisa. Tapi saat ini, saya serahkan diri saya kepada negara. Ini menunjukkan saya tidak ingin korupsi," kata dia.
Mengenai kerja sama dengan KPK, Amran mengaku memohon selama empat bulan. Hal itu dilakukan agar lembaga antirasuah itu berkantor di Kementan.
"Awalnya mereka tidak mau. Empat bulan saya memohon, akhirnya mereka mau dan saya sediakan kantor di Kementan," kata dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Amran Sebut Jokowi Hebat Karena Hal Ini
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga