SAMARINDA - Stadion Utama Palaran kini sudah bukan tempat yang aman bagi warga untuk berolahraga atau refreshing. Hal itu setelah seorang siswi SMP kelas satu, sebut saja namanya Melody (14) menjadi korban perkosaan, Jumat (12/4) lalu.
Kejadian itu bermula ketika Melody baru saja selesai jogging bersama seorang temannya, Rn (13) di komplek stadion terbesar di Kaltim tersebut.
Sekitar pukul 18.00 Wita, kedua remaja ini bergegas pulang dengan mengendarai sepeda motor Mio KT 6983 US. Namun sial bagi mereka, saat mereka hendak pulang, dua orang preman justru mengikutinya. Hingga kemudian di tengah jalan, kedua preman itu menyetop kendaraan korban. Dua preman yang hingga kini masih dicari keberadaanya oleh polisi itu sempat mengatakan kepada korban untuk tidak berpacaran di kawasan tersebut.
Namun demikian dua remaja itu mengelak disebut pacaran dan menjawab bahwa keberadaan mereka di lokasi stadion itu adalah sekadar berolahraga saja.
Berikutnya Melody dan Rn diperintahkan untuk pulang. Namun demikian rupanya rencana jahat telah disusun oleh dua preman tersebut. Bukannya membiarkan pulang, para pelaku justru mengikuti kedua korban. Setelah di tempat yang dirasa sepi, pelaku kembali mencegat korban dan kemudian menodongnya dengan sebilah pisau.
"Kedua pelaku kemudian menghadang motor dan mengancam dengan menggunakan pisau," ujar Melody ketika melaporkan kejadian ini di Polsekta Palaran.
Berada di bawah ancaman, korban dan temannya akhirnya menurut dan menghentikan laju kendaraannya. Pada saat itu para pelaku mulai melucuti perhiasan dan ponsel milik kedua remaja tersebut.
Namun pelaku rupanya belum puas dengan hanya merampok harta benda korban. Salah seorang pelaku kemudian membawa Melody menjauh dari jalan dan memperkosanya.
Aksi keji itu turut pula disaksikan oleh teman korban. Namun lantaran berada di bawah ancaman senjata tajam, ia akhirnya tidak dapat berbuat apa-apa.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, kedua pelaku kemudian kabur membawa motor korban. Sementara melody dan Rn ditinggal di tempat kejadian dalam keadaan tubuh terikat. Bahkan ironisnya, Melody diikat dalam keadaan tanpa sehelai benang pun di tubuhnya.
Dalam kondisi lemah, setelah diperkosa kawanan preman itu akhirnya dengan dibantu Rn, Melody melepaskan ikatan di tubuhnya dan kemudian berupaya keluar dari area stadion. Setelah itu keesokan harinya dengan diantar keluarganya, kedua korban melaporkan peristiwa ini kepada yang berwajib.
Kanit Reskrim Polsekta Palaran Ipda Supriyadi mengatakan kasus pemerkosaan tersebut kini ditangani jajaran dan pelaku kni dalam penyelidikan aparat.
"Korban lalu divisum di rumah sakit. Sementara kasus ini masih dalam pengembangan penyelidikan," tegasnya. (jin/agi)
Kejadian itu bermula ketika Melody baru saja selesai jogging bersama seorang temannya, Rn (13) di komplek stadion terbesar di Kaltim tersebut.
Sekitar pukul 18.00 Wita, kedua remaja ini bergegas pulang dengan mengendarai sepeda motor Mio KT 6983 US. Namun sial bagi mereka, saat mereka hendak pulang, dua orang preman justru mengikutinya. Hingga kemudian di tengah jalan, kedua preman itu menyetop kendaraan korban. Dua preman yang hingga kini masih dicari keberadaanya oleh polisi itu sempat mengatakan kepada korban untuk tidak berpacaran di kawasan tersebut.
Namun demikian dua remaja itu mengelak disebut pacaran dan menjawab bahwa keberadaan mereka di lokasi stadion itu adalah sekadar berolahraga saja.
Berikutnya Melody dan Rn diperintahkan untuk pulang. Namun demikian rupanya rencana jahat telah disusun oleh dua preman tersebut. Bukannya membiarkan pulang, para pelaku justru mengikuti kedua korban. Setelah di tempat yang dirasa sepi, pelaku kembali mencegat korban dan kemudian menodongnya dengan sebilah pisau.
"Kedua pelaku kemudian menghadang motor dan mengancam dengan menggunakan pisau," ujar Melody ketika melaporkan kejadian ini di Polsekta Palaran.
Berada di bawah ancaman, korban dan temannya akhirnya menurut dan menghentikan laju kendaraannya. Pada saat itu para pelaku mulai melucuti perhiasan dan ponsel milik kedua remaja tersebut.
Namun pelaku rupanya belum puas dengan hanya merampok harta benda korban. Salah seorang pelaku kemudian membawa Melody menjauh dari jalan dan memperkosanya.
Aksi keji itu turut pula disaksikan oleh teman korban. Namun lantaran berada di bawah ancaman senjata tajam, ia akhirnya tidak dapat berbuat apa-apa.
Setelah puas melampiaskan nafsu bejatnya, kedua pelaku kemudian kabur membawa motor korban. Sementara melody dan Rn ditinggal di tempat kejadian dalam keadaan tubuh terikat. Bahkan ironisnya, Melody diikat dalam keadaan tanpa sehelai benang pun di tubuhnya.
Dalam kondisi lemah, setelah diperkosa kawanan preman itu akhirnya dengan dibantu Rn, Melody melepaskan ikatan di tubuhnya dan kemudian berupaya keluar dari area stadion. Setelah itu keesokan harinya dengan diantar keluarganya, kedua korban melaporkan peristiwa ini kepada yang berwajib.
Kanit Reskrim Polsekta Palaran Ipda Supriyadi mengatakan kasus pemerkosaan tersebut kini ditangani jajaran dan pelaku kni dalam penyelidikan aparat.
"Korban lalu divisum di rumah sakit. Sementara kasus ini masih dalam pengembangan penyelidikan," tegasnya. (jin/agi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala SMPN 28 Batam Cabuli 14 Siswi
Redaktur : Tim Redaksi