Disayangkan, jadi DPR Hanya untuk Batu Loncatan

Jumat, 22 Februari 2013 – 01:10 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI yang juga politisi Partai Golkar, Hadjriyanto Y Thohari mengatakan, Pemilu Legislatif 2009 telah menghasilkan anggota DPR yang minim etos parlementarian dan dangkal pengetahuannya tentang tugas maupun fungsi wakil rakyat. Karenanya, tak heran banyak undang-undang buatan DPR yang dibatalkan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Akibatnya parlementarian, konstitusional dan kelembagaan DPR semakin melemah. Jadi sangat masuk akal kalau produk undang-undang yang dihasilkan DPR banyak dibatalkan oleh MK," kata Hadjriyanto dalam diskusi bertema “Politisi Loncat Pagar, Legislasi Kedodoran” di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (22/2).

Bahkan akhir-akhir ini, lanjut Hadjriyanto, muncul sebuah kecenderungan yang berpotensi mengancam eksistensi DPR sebagai lembaga negara. Hadjri mengkritisi sebagian politisi yang menjadikan DPR hanya batu pihakan untuk mengincar jabatan kepala daerah.

"Kalangan anggota dewan menjadikan DPR sebagai tempat persinggahan menuju jabatan lain seperti gubernur atau wali kota atau untuk pindah ke partai politik lainnya. Saya tegaskan bahwa perilaku itu menunjukkan mereka itu bukanlah politisi sejati yang tumbuh dan besar dengan sebuah ideologi. Kongkretnya, mereka itu tidak punya ideologi," tegasnya.

Akibat perilaku kalangan anggota DPR yang tidak punya ideologi politik, lanjut Hadjriyanto, kini banyak putra terbaik negeri yang enggan masuk DPR RI. Mereka yang terbaik itu lebih memilih untuk berjuang jadi pembantu presiden di kabinet.

Secara sinis Hadjriyanto membandingkan DPR pada masa Orde Baru dengan masa kini. Pada era Orba, anggota DPR dikenal dengan istilah 5D yang berarti  datang, duduk, diam, dengar dan duit.

"Tapi di zaman reformasi ini anggota DPR terkenal dengan "tidak lima D". Artinya, tidak datang, tidak duduk, tidak diam, tidak dengar tapi terima duit," ujar Hadjriyanto.

Karenanya ia pesimis hasil Pemilu 2014 mendatang bakal lebih baik dari 2009. "Karena sistem Pemilu yang akan dipakai kurang lebih akan sama dengan Pemilu 2009," tegas Ketua DPP Partai Golkar itu. (fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sistem Pemilu Tak Dirubah, Pesimis DPR Bakal Membaik

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler