KEPALA Dinas Pendidikan Batam Muslim Bidin terkesan menutup-nutupi kasus amoral ini. Muslim berulang kali membantah kabar terkait kasus tersebut.
Muslim juga selalu mengalihkan pembicaraan setiap kali ditanya keberadaan Herizon. Apakah masih di SMPN 28, Kantor Disdik di Sekupang, Gedung Wali Kota Batam, atau di Markas Kepolisian Resor Kota Barelang.
"Tidak ada di sini (di kantor Wali Kota, red)," kata Muslim Bidin yang ditemui di Gedung Wali Kota Batam.
Muslim pun menolak untuk mempertemukan Herizon kepada awak wartawan. Ia mengatakan, ini belum saatnya Herizon memberikan klarifikasi tentang kasus tersebut.
"Ini internal kami dululah," katanya lagi.
Kedatangan Herizon di Gedung Wali Kota Batam hampir tak tercium wartawan. Namun, Wakil Wali Kota Batam Rudi berusaha menyembunyikan keberadaan Herizon di sana.
"Waktu dia mau keluar, kok ramai wartawan. Saya minta dia keluar lewat belakang saja," kata Rudi.
Pemko Turunkan Psikolog
Dinas Pendidikan (Disdik) Batam menurunkan satu orang psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan para siswa korban perbuatan tak senonoh Kepala Sekolah SMPN 28 Herizon, Senin (15/4).
Pemeriksaan tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran terkait perbuatan tak senonoh yang dilakukan Herizon.
"Sejak pagi tadi, Disdik telah menurunkan psikolog. Psikolog itu dari Disdik sendiri," kata Kepala Disdik Batam Muslim Bidin.
Proses pemeriksaan akan dilaksanakan selama satu hari ini. Muslim menargetkan hasilnya akan sudah dapat diketahui pada sore hari kemudian.
"Kalau memeriksa anak-anak itu kan tidak bisa langsung. Makanya kami turunkan psikolog supaya mereka bisa cerita," katanya lagi.
Sementara itu, Pemko Batam akan mengerahkan empat psikolog untuk mengembalikan kepercayaan diri para siswa yang menjadi korban tindakan tak senonoh Kepsek Herizon.
"Pemko juga punya psikolog. Dinas Pendidikan punya dua. Inspektorat punya 1 dan Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan, red) punya 1," kata Wakil Wali Kota Batam Rudi dalam konferensi pers di Gedung Wali Kota Batam, Senin (15/4).
Rudi menilai, kehadiran psikolog itu penting. Pasalnya, ada sejumlah korban yang duduk di kelas IX dan hendak melaksanakan Ujian Nasional pada pekan depan, Senin (22/4).
"Sebelum UN, kami harap para psikolog bisa bekerja. Nanti akan dikoordinasikan lagi dengan sekolah," katanya. (ceu)
Muslim juga selalu mengalihkan pembicaraan setiap kali ditanya keberadaan Herizon. Apakah masih di SMPN 28, Kantor Disdik di Sekupang, Gedung Wali Kota Batam, atau di Markas Kepolisian Resor Kota Barelang.
"Tidak ada di sini (di kantor Wali Kota, red)," kata Muslim Bidin yang ditemui di Gedung Wali Kota Batam.
Muslim pun menolak untuk mempertemukan Herizon kepada awak wartawan. Ia mengatakan, ini belum saatnya Herizon memberikan klarifikasi tentang kasus tersebut.
"Ini internal kami dululah," katanya lagi.
Kedatangan Herizon di Gedung Wali Kota Batam hampir tak tercium wartawan. Namun, Wakil Wali Kota Batam Rudi berusaha menyembunyikan keberadaan Herizon di sana.
"Waktu dia mau keluar, kok ramai wartawan. Saya minta dia keluar lewat belakang saja," kata Rudi.
Pemko Turunkan Psikolog
Dinas Pendidikan (Disdik) Batam menurunkan satu orang psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan para siswa korban perbuatan tak senonoh Kepala Sekolah SMPN 28 Herizon, Senin (15/4).
Pemeriksaan tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran terkait perbuatan tak senonoh yang dilakukan Herizon.
"Sejak pagi tadi, Disdik telah menurunkan psikolog. Psikolog itu dari Disdik sendiri," kata Kepala Disdik Batam Muslim Bidin.
Proses pemeriksaan akan dilaksanakan selama satu hari ini. Muslim menargetkan hasilnya akan sudah dapat diketahui pada sore hari kemudian.
"Kalau memeriksa anak-anak itu kan tidak bisa langsung. Makanya kami turunkan psikolog supaya mereka bisa cerita," katanya lagi.
Sementara itu, Pemko Batam akan mengerahkan empat psikolog untuk mengembalikan kepercayaan diri para siswa yang menjadi korban tindakan tak senonoh Kepsek Herizon.
"Pemko juga punya psikolog. Dinas Pendidikan punya dua. Inspektorat punya 1 dan Disnaker (Dinas Ketenagakerjaan, red) punya 1," kata Wakil Wali Kota Batam Rudi dalam konferensi pers di Gedung Wali Kota Batam, Senin (15/4).
Rudi menilai, kehadiran psikolog itu penting. Pasalnya, ada sejumlah korban yang duduk di kelas IX dan hendak melaksanakan Ujian Nasional pada pekan depan, Senin (22/4).
"Sebelum UN, kami harap para psikolog bisa bekerja. Nanti akan dikoordinasikan lagi dengan sekolah," katanya. (ceu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNN Kejar Pemasok Narkoba di Kalimantan dan Sulawesi
Redaktur : Tim Redaksi