Disdik Jateng Tak Segan Membatalkan Calon Siswa yang Memalsukan Data di PPDB Online

Senin, 22 Juni 2020 – 10:33 WIB
PPDB 2020 dilakukan secara online. Ilustrasi Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah meminta semua jajaran Kepala Sekolah SMA/SMK dan SLB Negeri ketat dalam pengawasan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020.

Sekolah diminta melakukan validasi dan verifikasi data seluruh calon siswa untuk menghindari adanya kecurangan.

BACA JUGA: PPDB 2020: Orang Tua Mengeluhkan Syarat Usia Masuk SMP dan SMA

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri mengatakan, penerimaan PPDB Jateng tahun ini dilakukan dengan mekanisme full online.

"Oleh karena itu, baik penyelenggara, orang tua dan calon peserta didik harus sama-sama memiliki integritas," ujar Jumeri pada Senin (22/6).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Legenda Dunia Meninggal, Kerja PNS dan PPPK, Ulang Tahun Jokowi

Jumeri mengatakan, sampai saat ini sudah menerima banyak laporan dan aduan tentang adanya ketidakjujuran pengisian data dalam aplikasi PPDB.

Baik nilai rapor, surat keterangan domisili, kartu keluarga dan sertifikat kejuaraan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan pendaftaran.

BACA JUGA: Pak Ganjar Peringatkan Orang Tua, Tak Ada Kolusi saat PPDB Jateng

"Menindaklanjuti aduan itu, saya memerintahkan kepada seluruh kepala sekolah ketat dalam melakukan validasi dan verifikasi data yang masuk. Proses validasi dan verifikasi data itu, akan kami laksanakan mulai hari ini, Senin 22 Juni hingga Kamis 24 Juni nanti," sambungnya.

Kepada orang tua dan calon siswa yang merasa memalsukan data, diminta untuk segera membatalkan pendaftarannya, memperbaiki kembali sesuai data yang ada untuk kemudian mendaftar kembali.

Mereka yang melakukan perbaikan itu, tidak akan dikenai sanksi apapun. Namun apabila setelah pengumuman penerimaan dilakukan dan diketahui ada pelanggaran atau laporan masyarakat mengenai indikasi pelanggaran dan bisa dibuktikan, maka penerimaan calon siswa tersebut akan dibatalkan.

"Kepada masyarakat luas, kami mengharapkan bantuannya untuk mengawasi dan melaporkan apabila ada indikasi kecurangan. Bantuan masyarakat itu kami harap dapat mewujudkan proses PPDB Jateng yang berintegritas," tutupnya.

Integritas memang sangat ditekankan dalam proses penerimaan PPDB tahun ini. Sebab dengan mekanisme online dan beberapa persyaratan yang khusus karena wabah COVID-19, ada potensi terjadinya pelanggaran-pelanggaran.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkali-kali mengingatkan orang tua dan calon siswa untuk jujur dalam pengisian data PPDB. Intrgritas harus menjadi pondasi dalam proses PPDB tahun ini.

"Ketika mengisi data, harus sesuai kenyataan. Kalau tidak, meskipun calon siswa diterima dan dicek datanya salah, maka langsung kami coret lho," kata Ganjar.

Ganjar juga mengingatkan agar orang tua siswa tidak menggunakan cara kolusi untuk mendaftarkan anaknya. Diakuinya, banyak orang tua yang menitipkan anaknya kepada Ganjar agar bisa masuk sekolah yang diinginkan.

"Sekarang ini banyak yang titip ke saya, banyak sekali alasannnya, intinya biar bagaimana caranya si anak bisa masuk. Jadi sebenarnya jangan seperti itu, kita harus mengedukasi anak-anak untuk jujur. Enggak usah kolusi, ikuti saja aturan," tegas Ganjar. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler