Disdik Larang Pensi di Sekolah Undang Artis

Selasa, 28 Februari 2017 – 00:16 WIB
Siswa SMU. Ilustrasi Foto: Radar Surabaya/dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan melarang sekolah menggelar pentas seni (pensi) secara besar-besaran. Apalagi dengan mendatangkan bintang tamu atau artis.

Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo mengatakan, pensi yang menghabiskan anggaran besar hanya pemborosan saja. Lebih baik dana itu dialokasikan ke kegiatan sosial.

BACA JUGA: Eits! Sekolah Dilarang Datangkan Tamu Artis

"Biaya pensinya seminimal mungkin. Kalau ada lebihnya, lebih baik diberikan ke panti asuhan. Supaya menumbuhkan rasa kepedulian siswa," ujar Irman, seperti diberitakan FAJAR (Jawa Pos Group).

Menurut Irman, pelaksanaan pensi cukup sederhana saja. Pelaksananya siswa, yang tampil juga siswa.

BACA JUGA: Ternyata, Siswa Program Paket B dan C tak Wajib UNBK

"Pensi yang menghabiskan dana hingga milaran rupiah dampaknya apa bagi siswa?" kata None, sapaan akrab Irman.

Dia melanjutkan, esensi pensi adalah menumbuhkan kreativitas siswa. Bukan ajang "pertunjukan" siswa.

BACA JUGA: Miris! SMA Negeri tak Punya Meja Kursi

"Pelajaran kesenian bisa diterapkan di pensi. Belajar menyanyi, main musik, dan menari. Setiap tahun ada kreasi baru. Bukannya undang artis," lanjutnya.

Selain itu, menurut None, pensi besar-besaran hanya mengundang sponsor-sponsor masuk ke sekolah. Padahal, itu tak dibolehkan.

Kini, Disdik tengah fokus meningkatkan mutu pendidikan. Mulai dari pelayanan, fasilitas, hingga proses belajar mengajar sekolah. Tak terkecuali sekolah unggulan di Makassar.

"Pokoknya, semua sekolah harus fokus meningkatkan standar sekolahnya. Saya kasihan, SMA di Makassar ada yang tidak punya Wifi. Di Gowa, tak punya lantai," ungkap None.

Terpisah, Kepala SMAN 3 Makassar, Mirdan Midding, mendukung kebijakan Disdik itu.

Menurut dia, pensi besar-besaran memang tidak menyentuh sisi pendidikan. "Hanya mengarah ke masyarakat hedonisme," kata dia.

Dia menilai, seringkali siswa melaksanakannya di akhir tahun. Lalu, menghabiskan anggaran besar, tapi mengabaikan fungsi pendidikan.

"Waktu siswa hanya habis membawa proposal ke mana-mana untuk mengurusi pensi," ungkap Mirdan. (fah/kas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Fokus Kemendikbud untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler