jpnn.com - jpnn.com - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat melarang para siswa merayakan hari kasih sayang alias Valentine's Day.
Hal itu sesuai dengan surat edaran bernomor 430/7618-Set Disdik Provinsi Jawa Barat yang ditujukan kepada seluruh kepala dinas pendidikan kabupaten/kota se- Jabar.
BACA JUGA: Valentine Day, Pesanan Cokelat Naik, Mawar Mulai Laris
“Larangan ini sudah setiap tahun kami keluarkan dan diperuntukan bagi anak-anak di Kota Bogor khususnya agar tidak merayakan dengan melakukan kegiatan yang menyimpang, seperti narkoba dan pergaulan bebas,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Bogor Fahruddin.
Meski sejauh ini belum ada temuan kasus penyimpangan anak-anak remaja pada valentine’s day, tapi pihaknya tetap komitmen untuk melarang siswa untuk merayakannya.
BACA JUGA: Ciee..Ada Operasi Kasih Sayang Jelang Valentine
“Dari tahun ke tahun selalu kondusif, makanya kami larang terus tiap tahun, kami beri penjelasan, pemahaman bahwa itu bukan sebuah budaya kita,” tambahnya.
Bagi yang melanggar, sanksi akan diberikan kepada sekolah masing-masing.
Terpisah, Kepala SMAN 2 Kota Bogor Surya Setiamulyana sangat mendukung adanya larangan tersebut.
Pihaknya juga sudah mengkoordinasikan semua guru untuk memberikan sosialisasi kepada para siswa.
”Larangan telah kami sampaikan kepada semua peserta didik untuk tidak merayakan valentine’s day, baik dilingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah,” ucapnya.
Meminimalisir adanya perayaan di lingkungan sekolah, Surya pun sudah berkoordinasi dengan semua guru-guru untuk memaksimalkan pengawasan.
“Kalau sudah di luar lingkungan sekolah ya, itu sudah wewenang orangtua, tapi tetap akan saya tegaskan kepada anak-anak bahwa larangan tesebut juga berlaku diluar lingkungan sekolah,” tegasnya.
Tidak hanya, kepala sekolah, dukungan larangan perayaan valentine’s day juga disetujui oleh beberapa siswa di Kota Bogor.
Salah satunya Sugihartini Manik, siswi kelas 12 SMAN 8 Kota Bogor. Ditemui Radar Bogor, wanita yang akrab disapa Manik itu mengaku mendukung dan setuju.
Ia tidak merasa risih bahkan keberatan dengan larangan yang dikeluarkan disdik “Ya, bagus. Karena saya muslim, perayaan seperti itu memang tidak boleh dalam agama, ya saya sangat setuju,” ungkapnya.
Senada, M Rikza Afriyansyah, siswa SMAN 3 Kota Bogor juga mengaku tidak bermasalah dengan larangan tersebut.
“Kayaknya tidak perlu hari-hari tertentu menunjukkan kasih sayang ke teman, keluarga atau orangtua, tapi tiap hari juga bisa, menurut saya, yah,” kata Rikza, seperti diberitakan Radar Bogor (Jawa Pos Group).
Lagipula, sambungnya, biasanya valentine’s day pun dirayakan dengan foya-foya yang sangat merugikan.
“Padahal kita anak muda tidak punya uang tetap, jadi tidak pantas saja foya-foya dengan pacar yang juga bukan siapa-siapa,” tandasnya. (ran/c)
Redaktur & Reporter : Soetomo