jpnn.com - jpnn.com - Valentine Day yang jatuh Selasa depan (14/2) menjadi momentum untuk mendongkrak omzet usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Seperti yang terjadi pada Dapur Cokelat. Outlet penyedia panganan berbahan cokelat itu sudah merasakan peningkatan jumlah pesanan sejak awal Februari.
BACA JUGA: Makan Cokelat Bikin Batuk?
”Ada peningkatan sebesar 30-40 persen. Mendekati hari H, kemungkinan bisa naik 50 persen,” kata supervisor Dapur Cokelat Malang Lily Sanaga, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).
Lily mengungkapkan, dalam sehari, Dapur Cokelat bisa mengolah 100 kilogram cokelat untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Jenis cokelat yang diminati pun beragam. Mulai dari cokelat compound, milk, dark, hingga white.
Untuk harga, lanjut Lily, tidak menjadi motif utama pelanggan saat membeli cokelat. ”Mereka lebih suka cari (desain) bentuknya dulu, baru mempertimbangkan harga,” ujarnya.
Selain cokelat, bisnis penjualan bunga di kawasan Splendid juga tengah naik daun. Salah seorang penjual, Martalia Fitrianti, mengungkapkan, persentase peningkatan penjualan bisa mencapai 50 persen dari hari-hari biasa.
Padahal, belakangan, harga beberapa jenis bunga, misalnya mawar, mengalami kenaikan. Kemarin (11/2), satu tangkai bunga mawar dijual seharga Rp 5.000.
”Harga dari petani sudah naik. Dari Rp 1.500 menjadi Rp 3.000 per tangkai. Makanya, harga jual di tempat kami juga naik,” beber Martalia.
Kenaikan harga tersebut, salah satunya karena faktor stok di petani yang menipis akibat cuaca tak menentu. ”Kalau musim hujan begini, banyak yang rusak,” tutur dia.
Sementara itu, pedagang bunga lainnya, Agus Rangga menyatakan, untuk saat ini, penjualan masih cukup bagus. Meski ada kekhawatiran, stok dari petani tak mencukupi untuk kebutuhan beberapa waktu ke depan.
”Mendekati hari Valentine, permintaan meningkat, terutama untuk bunga bijian (dijual satuan/eceran). Soalnya, biasanya dijual lagi,” tukas dia. (fis/c4/muf)
Redaktur & Reporter : Soetomo