Disdik Pastikan Tak Ada Pemotongan Beasiswa

Minggu, 08 Januari 2012 – 14:38 WIB
TARAKAN – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tarakan Drs Tajuddin Tuwo mengungkapkan, dana beasiswa untuk siswa berprestasi pada 2011 sudah tersalurkan semua 100 persen. Dia juga menegaskan, jika tidak boleh ada pemotongan terhadap dana beasiswa tersebut.

Dikonfirmasi soal adanya laporan orang tua siswa yang mengaku memberian beasiswa berprestasi tidak diterima penuh alias telah dipotong, Tajuddin mengaku belum mendengarnya.

Menurutnya, beasiswa berprestasi tahun 2011 lalu sudah diberikan kepada sekolah sepenuhnya dan disalurkan kepada siswa yang berprestasi setiap rombel (rombongan belajar) atau kelas. baik tingkat SD, SMP hingga SMK atau sederajat sebesar Rp 2,5 M pada semester kedua.

Dikatakan, jika ada walimurid atau orang tua siswa yang tidak menerima uang beasiswa berprestasi sesuai haknya, maka hingga saat ini tidak pernah ada laporan. “Belum ada laporan dari orang tua siswa adanya pemotongan beasiswa kepada anak berprestasi pada setiap rombel,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, besaran beasiswa ini di antaranya untuk tingkat SD/MI juara satu pada setiap rombel akan diberikan beasiswa sebesar Rp 750 ribu, juara 2 Rp 500 ribu dan juara 3 Rp 250 ribu. Tingkat SMP/MTs juara satu sebesar Rp 1 Juta, juara 2 Rp 750 ribu dan juara 3 sebesar Rp 500 ribu. Sedangkan tingkat SMA/SMK/MA juara satu sebesar Rp 1.250.000,  juara 2 Rp 1 juta dan juara 3 sebesar Rp 750 ribu.

Seandainya memang ada (pemotongan), maka Tajuddin mengaku akan memanggil kepala sekolah yang bersangkutan dan mewajibkan untuk mengambalikan kepada anak didik yang berhak menerima. “Jika terbukti, harus dikembalikan dan diserahkan sepenuhnya sesuai hak kepada siswa. Jangalah sampai terjadi hal itu,” ujarnya.

“Biarpun cuma Rp 100 ribu yang mungkin tidak berarti bagi kita, tapi bagi orang lain mungkin sangat berarti,” lanjut dia, seraya kembali menegaskan bahwa hingga saat ini kejadian tersebut belum terendus oleh pihaknya dan juga tidak ada yang menyampaikan keluhan.

Jangan sampai, kata Tajuddin, justru ada kesalahan informasi yang diperoleh orang tua siswa yang justru mengaburkan informasi. Akibatnya yang sebenarnya tidak mendapat beasiswa tapi mengaku dapat. “Memang ada laporan tentang kesalahan penentuan ranking, tapi ternyata setelah dicek yang bersangkutan hanya juara 4, jadi tidak dapat beasiswa,” ungkapnya.

Lain halnya jika adanya pemotongan yang diakibatkan dari kurangnya dana, karena rombel melebihi yang dihitung oleh Disdik, menurut Tajuddin, meski juga belum menerima laporan, pihaknya ke depan akan mengevaluasinya kembali.

Sebab, program beasiswa berprestasi ini, menurut Tajuddin sudah berjalan sejak dirinya masih duduk sebagai Kepala Dinsosnaker lalu, hingga saat dirinya menggantikan Kepala Disdik yang baru program tersebut dilanjutkan kembali. Jika ada penambahan rombel baru pada beberapa sekolah kemungkinan bisa saja terjadi sebab saat penerimaan siswa baru pada tahun ajaran baru, maka rombel bisa saja ditambah.

“Jika ada alasan ada yang tidak terakomodir bisa jadi, karena ada penambahan kelas. Kemungkinan kepala sekolah mengambil kebijakan untuk mengurangi agar semua bisa dapat, tapi sampai saat ini belum ada laporan dan kami akan evaluasi itu,” pungkasnya. (jnu/ngh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyelundup Senjata Aceh-Medan Ditangkap

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler