JAKARTA - Tersangka kasus dugana korupsi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tarahan, Lampung, yang juga Ketua Komisi XI DPR, Emir Moeis, menemui Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Senin (30/7). Namun Emir membantah jika pertemuannya dengan pimpinan DPR dianggap sebagai upaya dukungan politik di tengah kasus hukum yang membelitnya.
Emir mengatakan, dia dan Priyo dulu pernah sama-sama berada di komisi di DPR yang membidangi energi. "Saya dan Priyo sama, dulu kita sama-sama pernah di komisi energi. Ya, dulu sama-sama, di periode yang sama. Tapi saat kejadian ini (kasus dugaan korupsi) saya sudah tidak di komisi energi malah," kata Emir sebelum bertemu dengan Priyo, Senin (30/7), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Emir justru menegaskan bahwa dirinya ingin bertemu Priyo karena banyaknya rancangan undang-undang yang baru masuk ke Komisi XI DPR. Namun, anehnya, saat ditanya Komisi XI bukan bidang yang dibawahi Priyo Budi Santoso, Emir berkelit.
"Tidak ngobrol-ngobrol saja. Kan temen lama (dia dan Priyo)," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Anehnya, Priyo membantah pertemuannya dengan Emir. "Saya nggak ketemu, yang ketemu mas Pram (Wakil Ketua DPR, Pramono Anung)," kata Priyo, Senin (30/7), di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. "Nggak, nggak jadi," kata Priyo ditanyai soal Emir yang berencana menemuinya.
Priyo juga tidak seperti biasanya saat menjawab pertanyaan wartawan. Apakah benar ucapan emir bahwa Priyo memang pernah di Komisi energi DPR? "Nggak tahu," kilah Priyo yang mengaku tak tahu sama sekali tentang kasus PLTU Arahan.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pramono: Pembenahan DPR Tak Bisa Parsial
Redaktur : Tim Redaksi