Disebut Pejabat Lebay, Ini Tanggapan Denny Indrayana

Kamis, 09 Januari 2014 – 17:08 WIB
Wamenkumham Denny Indrayana. Foto: Dok

jpnn.com - JAKARTA -- Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana dinilai sebagai pejabat lebay karena melaporkan fungsionaris Perhimpunan Pergerakan Indonesia Ma'mun Murod dan Tri Dianto.

Denny pun enggan berkomentar atau menanggapi julukan pejabat lebay yang dialamatkan kepadanya itu.

BACA JUGA: Pengamat: Dahlan Iskan Berani Dicoret Karena Bersih

"Tidak ada tanggapan," kata Denny dikonfirmasi wartawan usai melaporkan Ma'mun dan Tri di Bareskrim Polri, Kamis (9/1).

Artinya mengakui kalau julukan pejabat lebay itu benar? Denny sempat tertawa. Namun, ia bersikukuh tak mau menanggapi itu. Ia mengatakan cukup substansi persoalan saja yang harus dibicarakan. "Inti masalahnya sajalah. Jangan yang bunga-bunganya yang jadi tulisan itu nanti," kelakar Denny.

BACA JUGA: Dirjen Pajak Minta AAG Lunasi Denda

Saat ditanya jika ada permohonan maaf dari Ma'mun dan Tri, Denny menjawab diplomatis. Menurutnya, untuk permohonan maaf sudah diberikan waktu kemarin selama 1 x 24 jam.

"Coba lihat permintaan maafnya dengan baik. Minta maaf tapi kemudian bawahnya tetapi begini, tapi begitu, sambil mengancam," katanya.

BACA JUGA: Elektabilitas Dahlan Sulit Ditandingi

Menurutnya, itu bukan minta maaf, tapi ngeles. "Secara guyon saya mengatakan permintaan maafnya akal-akalan," kata Denny.

Denny mengaku permintaannya hanya sederhana saja, yakni keduanya minta maaf secara gentle tanpa syarat.

"Beliau (Ma'mun)  pada saat menyampaikan itu gagah sekali, tapi banyak diralatnya.
Kalau saja beliau kemarin menyatakan yang saya sampaikan salah, saya sadar itu fitnah, saya minta maaf, titik. Tapi kan tidak begitu. Minta maaf tulus itu tidak ada tetapi," katanya.

Seperti diketahui Ma'mun Murod awalnya mengatakan pertemuan di Cikeas pukul 14.00. Namun, Ma'mun meralat lagi menjadi pukul 2.00 dinihari.

Lantas kalau pun tuduhan tidak benar, kemanakah Denny saat itu? Diceritakan Denny bahwa pagi Senin (7/1) itu dirinya pergi ke Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial.

Siang hari, melakukan pengecekan ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham.

"Banyak orang yang lihat saya disana. Sampai menjelang makan siang, saya cek pelayanan administrasi umum, perdata, notaris," katanya.

Setelah itu, Denny mengklaim, makan siang di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan. "Saya didampingi 10 staf sampai lebih kurang jam dua. Ada videonya, ada fotonya di depan Pasar (Plaza) Festival," ungkapnya.

Nah, kalau disebutkan pertemuan di Cikeas itu pukul 02.00 dinihari? "Jam dua malam di rumah, tidur," jawab Denny.

Saat ditanya posisi Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto saat itu, Denny mengaku tidak tahu. "Saya tidak tahu," ungkapnya.

Denny mempersilahkan kepada yang menuduh untuk membuktikan. Dia menilai lucu kalau yang menuduh malah baru mencari bukti. Apalagi meminta tolong masyarakat untuk membantu. Dia menegaskan, tidak akan pernah ada buktinya karena kejadiannya memang tidak ada.

Sebelumnya diberitakan, Murod Al-Barbasy sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Denny. Namun, ia yakin memang ada pertemuan antara Denny dan Bambang dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1).

"Saya sudah minta maaf sesuai permintaan dan keyakinan Denny bahwa tidak ada pertemuan Cikeas. Kalau Denny punya keyakinan bahwa pertemuan itu tidak ada, tapi atas dasar laporan yang saya terima, saya berkeyakinan pertemuan itu ada," kata Ma'mun dalam keterangan tertulis, Kamis (9/1).

Ma'mun tidak mempermasalahkan keputusan Denny yang melaporkannya dan Tri Dianto ke pihak kepolisian karena tidak mau meminta maaf kembali sesuai keinginan Denny.

"Saya tidak akan lari, saya akan menghadapinya. Denny itu pejabat lebay dan arogan, minta maaf kok pakai mendikte, maunya sesuai dengan langgam dia. Saya ini orang merdeka," pungkasnya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bambang W Soeharto Bantah Perintahkan Suap


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler