Dalam peristiwa tersebut, Irmawati (36) tewas karena tak sempat menyelamatkan diri. Sedangkan Usman Sabi (50), dalam kondisi sekarat karena berlari dari TKP dan akhirnya jatuh pingsan.
Peristiwa naas ini dialami pasangan warga Gamping Paya Guci, Tangse, Pidie. Awalnya, Usman dan Irmawati sedang bercocok tanam cabe di lahan kebun mereka, di Glee Alue Rimeh. Diduga kehadiran suami istri tersebut mengganggu sarang tawon, hingga binatang bersayap dan memiliki bisa itu mengamuk. Selanjutnya mengentup tubuh korban hingga jatuh menggelapar ke tanah.
Malang bagi Irmawati, tak kuasa lagi berlari dan jadi bulan-bulan sengatan tawon. Sementara suaminya masih beruntung, berusaha kabur tapi akhirnya jatuh pingsan di dekat pemukiman warga. Masyarakat sekitar terkejut mendapat sosok petani itu, dalam kondisi mengenaskan. Mereka selanjutnya diboyong ke puskesmas guna mendapat perawatan medis. Selang satu jam kemudian, Usman pun sadarkan diri.
Mantan Keuchik Gampong Paya Guci Tangse M.Juned saat dihubungi Metro Aceh Selasa (9/10), mengakui insiden naas tersebut.
"Karena istrinya tak sanggup lari dan langsung tewas seketika. Dari peristiwa itu semua orang kampung takut," paparnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Tangse Pidie dr Rudy saat dihubungi Metro Aceh (Grup JPNN) kemarin membenarkan telah merawat Usman Sabi (50), warga Paya Guci karena dibadannya banyak bekas sengatan tawon. Namun dibadan istrinya tidak nampak bekas hentupan tawon, akan tetapi dia tewas seketika.
"Usman sempat nggak sadarkan diri saat dibawa ke Puskesmas".jelasnya. (mir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inisiatif Reformasi Birokrasi Pakpak Bharat Diapresiasi Menteri
Redaktur : Tim Redaksi