Diserang Buaya Saat Hendak Mandi, Kakek Syahran Terluka

Jumat, 01 Oktober 2021 – 17:16 WIB
Syahran (55) warga Kelurahan Basirih Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kotim, korban serangan buaya mengalami luka di kaki dan tangan kanannya akibat terkaman buaya, Kamis (30/9/2021). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

jpnn.com, SAMPIT - Seekor buaya menyerang seorang kakek yang hendak mandi di Sungai Sepihan Malang RT 23 RW 07, Kelurahan Basirih Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. 

Serangan buaya itu mengakibatkan kakek bernama Syahran (55) yang berprofesi sebagai petani tersebut mengalami luka robek. 

BACA JUGA: Korban Serangan Buaya di Banyuasin Ditemukan, Kondisi Mengenaskan

“Untungnya (korban) berhasil selamat, tetapi ada luka di kaki dan tangan,” kata salah seorang warga di Kotawaringin Timur, Ruspandi, Jumat (1/10). 

Ruspandi yang merupakan adik ipar korban menceritakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (30/9) sekitar pukul 16.00 WIB.

BACA JUGA: Ternyata, Buaya Tak Tertarik Serang Manusia Jika Sedang Cari Pasangan

Menurut dia, saat itu kakak iparnya baru saja pulang dari kebun.

Kakak iparnya kemudian berniat untuk membersihkan diri di Sungai Sepihan. 

BACA JUGA: Sangar, Kakek Renta Bertarung Melawan Buaya di Sungai

Namun, baru saja korban hendak merendamkan kakinya ke sungai tiba-tiba langsung diterkam buaya

Secara spontan korban langsung memukul mulut buaya dengan tangannya. 

Akhirnya, gigitan buaya di kaki korban terlepas.

Namun, buaya yang menyerang itu tidak menyerah. 

Buaya dengan panjang sekitar 1,5 meter itu kembali menerkam, sehingga mengenai pergelangan tangan kanan korban.

Syahran kembali melawan, hingga akhirnya buaya melepaskan gigitan. 

Buaya tersebut kemudian masuk ke dalam sungai dan korban pun bergegas naik.

Akibat serangan buaya tersebut, korban mengalami luka robek kaki kiri sepanjang hampir 20 cm. 

Selain itu, terdapat luka bekas gigitan buaya di pergelangan tangan kanan korban.

Menurut Ruspandi, beberapa waktu lalu warga memang sempat melihat beberapa ekor buaya di Sungai Sepihan. 

Jumlahnya diperkirakan sekitar empat ekor dengan ukuran bervariasi hingga paling besar diperkirakan sepanjang 2,5 meter.

Selama ini memang sudah sering ternak milik warga hilang, diduga dimangsa buaya. 

Namun, baru kali ini terjadi insiden buaya menyerang manusia sehingga ini membuat warga makin resah dan takut.

"Warga takut karena kemunculan buaya-buaya itu cukup dekat dengan pemukiman, padahal sebagian besar warga masih sering beraktivitas di sungai," kata Ruspandi.

Warga telah melaporkan kejadian itu kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit. 

Warga berharap BKSDA bisa segera menangkap buaya-buaya tersebut agar tidak lagi mengancam keselamatan warga.

Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit Muriansyah membenarkan pihaknya telah menerima laporan warga terkait kejadian itu.

Pihaknya akan turun ke lokasi tempat kejadian serangan buaya tersebut.

Sebelumnya, pihaknya telah turun ke wilayah Sungai Sepihan ketika viral penampakan buaya besar yang masuk ke kebun warga. 

Saat itu, tim BKSDA bahkan memasang jerat pancing untuk menangkap buaya, namun setelah beberapa hari belum juga membuahkan hasil.

"Kami akan berusaha menangkapnya,” kata Muriansyah. 

Dia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai.

“Khususnya ketika hari gelap karena sangat rawan serangan buaya,” pungkasnya. (antara/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler