Diserang OPM, Kapolsek Pirime Tewas

Bersama Dua Anggotanya, Saat Berjaga di Mapolsek

Rabu, 28 November 2012 – 04:43 WIB
JAKARTA - Situasi di Papua sepertinya tidak pernah lepas dari bentrokan. Selasa (27/11) pagi, Mapolsek Pirime, Leny Jaya, Papua, diserang sekelompok orang tak dikenal bersenjata lengkap. Akibat serangan hebat itu, Kapolsek Pirime, Iptu Rofli Takubesi, 48, dan dua anak buahnya, Briptu Daniel Makuker dan Briptu Jefri Rumkorem tewas mengenaskan.

”Mereka diserang dan kemudian dibakar oleh para pelaku sekitar pukul 05.00 WIT,” ujar Kabiro Penmas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar, Selasa (27/11).

Saat kejadian, ada 4 personel kepolisian. Satu personil berhasil menyelamatkan diri, sedangkan 3 lainnya tewas diserang dan dibakar. ”Selain menyerang dan membakar korban, para pelaku yang diperkirakan berjumlah 10 orang ini juga sempat mengambil 3 senpi, dua senpi laras panjang dan 1 pistol (revolver) milik Kapolsek,” kata dia.

Ketiga polisi itu ditemukan dengan kondisi yang sangat mengenaskan. Bahkan, kondisi Kapolsek ditemukan terbakar dan kondisi tangan terpotong-potong.

Lalu, atas penyerangan itu, lanjut Boy, Polres Wamena dan Polda Papua diterjunkan ke titik lokasi yang diperkirakan dijadikan tempat pelarian para pelaku. Namun saying, lokasi menuju Leny Jaya yang merupakan wilayah pecahan Wamena, sulit dijangkau sehingga tim bantuan gagal memburu para pelaku.

”Untuk bisa ke sana, petugas harus menggunakan pesawat dari Jayapura sekitar 40 menit. Untuk pengungkapan kasus kini, Polri juga merangkul aparat TNI dan Pemda setempat,” imbuhnya.

Boy menduga saat terjadinya penyerangan aparat kepolisian di lokasi itu memang tidak dalam kondisi siaga. Ditambah secara geografis, letak wilayah itu memang jarang terjamah orang. Jadi serangan ini dilakukan secara sporadis.

”Para pelaku melarikan diri ke daerah-daerah yang memang sulit terjangkau dengan memiliki dataran yang tinggi yang tidak mudah untuk dilakukan pengejaran. Sementara personil kita di sana jumlahnya terbilang minim, masih rata-rata di bawah 30 orang,” jelasnya.
   
Dikatakan, penyerang masuk katagori massa liar diduga bagian dari gerombolan OPM. Mabes mempertimbangkan mengirimkan tim khusus dari Brimob ke Papua. "Masih dianalisa apakah perlu kita tambah dari Mako Kelapa Dua atau Polda Papua sudah cukup," kata mantan Kapoltabes Padang, Sumatera Barat itu.
   
Polri mempunyai pasukan yang disebut BAG atau Brimob Anti Gerilya. Pasukan ini adalah anggota Brimob yang berkualifikasi khusus dan mendapatkan pelatihan spesial. "Kelompok penyerang lari ke hutan-hutan. Pengejarannya terkendala medan dan cuaca," katanya.
   
Karena serangan itu, seluruh Polsek ditambah kekuatannya. "Saat kejadian memang minim sekali anggota. Kelompok seperti ini memang menyasar pos pos kecil," kata Boy.

Salah dugaan yang beredar adalah motif penyerangan ini karena ingin merampas senjata aparat. "Mereka butuh logistik, termasuk senjata. Serangan itu untuk merampas," kata Boy Rafli. Dia menyebut Kapolri Jenderal Timur Pradopo telah menelpon langsung Kapolda Papua Irjen Tito Karnavian untuk meminta laporan detail. (ydh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkab Kendal Bagikan Mobil Mewah ke Muspida

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler