Diserang Parpol, Menteri Yuddy Biasa Aja Tuh...

Rabu, 06 Januari 2016 – 16:37 WIB
Yuddy Chrisnandy/ Dok JPNN

jpnn.com - JAKARTA- Diserang para politikus dan disebut-sebut melakukan manuver, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi tetap santai. Tidak tampak wajah tegang maupun cemas di wajah politikus Hanura ini. 

Dari pantauan JPNN, Yuddy tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Pagi-pagi sudah berkantor dan sempat melihat pembuatan SIM keliling oleh kepolisian di Kantor KemenPAN-RB. Setelah itu Yuddy beralih ke Kantor Kementerian Komunikasi dan Informastika. Setelah itu balik ke kantor, menerima tamu-tamu dari beberap instansi pusat dan daerah.

BACA JUGA: Angelina Sondakh: Saya Seperti Debu di Keset Kaki Bapak

Sekitar pukul 13.30, MenPAN-RB langsung ke Istana mengikuti rapat terbatas. Para staf yang mengikutinya juga menyatakan, atasannya itu hanya senyum-senyum saja membaca berita maupun lihat tayangan TV soal isu reshuffle yang dikaitkan dengan penilaian akuntabilitas kinerja.

"Kalau bapak sih biasa-biasa saja. Hanya heran saja, kok bisa beritanya dikaitkan dengan politik, padahal evaluasi inikan setiap tahun diberlakukan," ujar Kiki, sekretaris MenPAN-RB kepada JPNN, Rabu (6/1).

BACA JUGA: Bamsoet : SOKSI di DPR Ada 60, Mau Disikat Semua?

Sementara Menteri Yuddy menanggapi serang‎an parpol kepadanya itu hal biasa dalam demokrasi. Aslinya, tidak ada pernyataan yang menyudutkan para menteri berkinerja buruk. Sebab penilaian dilakukan secara keseluruhan, bukan secara personil kepada masing-masing menteri.

"Ini bukan menterinya yang dinilai, tapi organisasi. Dan ini sudah dilakukan sejak 2006," ujarnya.

BACA JUGA: Waaahh... Ada Nama Pangeran Ibas di Sidang Pencucian Uang Nazaruddin

Terkait dibukanya nilai akuntabilitas kinerja, Yuddy menegaskan, itu atas perintah Presiden Joko Widodo. Ini agar masing-masing kementerian/lembaga terpacu melakukan perbaikan dan pembenahan.

"Saya tegaskan kembali, evaluasi ini bukan untuk menjustifikasi orang. Bukan juga menilai menteri. Yang berhak menilai menteri itu presiden, bukan saya. Kinerja saya juga dinilai presiden dan wapres selaku atasan‎," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Angelina...Ooowh Angelina


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler