jpnn.com - jpnn.com -Jelang leg kedua semifinal Piala Presiden 2017 di Si Jalak Harupat, Minggu (5/3), perang urat saraf terjadi antara pelatih Persib Bandung dan Pusamania Borneo FC.
Arsitek Maung Bandungtim Persib Bandung, Djajang Nurjaman membalas sindiran pelatih PBFC II, Ricky Nelson.
BACA JUGA: Persib Usung Dua Misi di Si Jalak Harupat
Sebelumnya, Ricky menilai Djanur tidak perlu menyalahkan wasit saat timnya kandas 1-2 di Segiri Samarinda pada leg pertama semifinal Piala Presiden, Kamis (2/3) lalu. Ricky mengatakan, Djanur seharusnya fokus mengevaluasi penampilan timnya.
Nah, Djanur sendiri merasa tidak berlebihan mengomentari wasit ketika jumpa pers usai laga. Dia hanya mengemukakan jika wasit harus belajar lagi ketika terjadi pelanggaran dan situasi advantage yang memihak kepada tim yang dilanggar.
BACA JUGA: Persib Setop Perburuan Pemain Lokal
“Padahal dalam statement saya saat itu, saya tidak lebay (dalam mengomentari wasit), tidak berlebihan. Karena semua orang tahu bahwa kepemimpinan wasit seperti itu, agak berat sebelah,” kata Djanur dalam konferensi pers di Grha Persib, Sabtu (4/3). seperti dilansir simamaung.
“Saya cuma mengkritik, kenapa sih setiap meniup peluit enggak dilihat dulu bolanya ke mana, bolanya menguntungkan apa tidak. Begitu pelanggaran langsung tiup, padahal ada satu kejadian begitu mereka bikin pelanggaran bolanya ke Febri bola menguntungkan sekali dia tiup,” imbuh Djanur.
BACA JUGA: 4 Pemain Asing Persib Bersaing Pikat Hati Sang Pelatih
Namun Djanur mengatakan tak mau terpancing atas ocehan Ricky Nelson. Dia menilai Ricky punya titisan sama dengan pelatih Persebaya Iwan Setiawan (pelatih PBFC sebelumnya, yang juga lulusan Villa 2000), dan juga mengompori laga antarkedua klub jika bertemu.
“Tapi itu dia Ricky Nelson alumninya sama dengan Iwan Setiawan, Villa 2000, jadi dia punya kebiasaan seperti itu. Tidak perlu ditanggapi, buktikan saja di lapangan besok,” ujar pelatih empat anak ini.
Tak mau terbawa emosi, Djanur justru berharap pemain Persib akan terlecut dan lebih termotivasi saat lawan menyulut psywar lebih dulu. “Dia menyindir pemain, pemain pasti bakal terlecut jadikan motivasi supaya benar-benar dia minta supaya pemain Persib lebih pintar mencetak gol mudah-mudahan pemain menyadarinya dan akhirnya dia kalah,” pungkas Djanur. (adilnursalam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keok di Kandang PBFC Belum Berarti Kiamat buat Persib
Redaktur & Reporter : Adek