Diserang soal Muslim Uighur, Tiongkok Ungkit Dosa Tentara Australia di Afghanistan

Minggu, 13 Desember 2020 – 16:47 WIB
Jubir Kemenlu Tiongkok Hua Chunying mengucapkan terima kasih kepada Indonesia. Foto: France24

jpnn.com, BEIJING - Tiongkok mengklarifikasi soal unggahan foto seorang tentara Australia yang memegang pisau dekat leher anak Afghanistan dengan membandingkan isu muslim Uighur di Xinjiang.

"Saya menguraikan sikap Tiongkok tentang masalah ini. Sejujurnya, saya tidak berencana untuk mengatakan lebih banyak tentang hal ini, namun karena wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS dan pihak Australia menuduh Tiongkok 'mengarang cerita', maka saya harus menyampaikan fakta yang sesungguhnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) Hua Chunying dalam pernyataan tertulis yang dipantau ANTARA, Minggu (13/12)

BACA JUGA: Anshori PKS: Kenapa Pemerintah Buru-buru Datangkan Vaksin Buatan Tiongkok?

Menurut dia, yang diunggah di akun Twitter jubir MFA Zhao Lijian bukanlah foto, melainkan gambar yang dibuat dengan teknik komputer oleh seniman muda berdasarkan fakta yang dipublikasikan dalam laporan penyelidikan Departemen Pertahanan Australia dan dilaporkan oleh media Australia.

"Jika beberapa orang di Australia tidak tahan dengan grafik ini, maka kebenaran yang digambarkan dalam foto dan video online bisa digambarkan lebih mengerikan. Program media Australia Four Corners juga menampilkan foto seperti ini dalam pemberitaannya," ujar Hua.

BACA JUGA: Uni Eropa Ajak Amerika Melawan Strategi Wolf Warrior Tiongkok

Diplomat perempuan itu kemudian mempertanyakan apakah yang dimaksud Australia dengan nilai-nilai HAM, sedangkan beberapa tentaranya membunuh warga sipil dan anak-anak Afghanistan.

"Jika Anda telah melakukan sesuatu yang salah dan buruk, tetapi menolak untuk menerima kritik apa pun dan bahkan mencoba untuk melimpahkan kesalahan kepada orang lain, bagaimana Anda bisa meyakinkan orang lain?" kata Hua.

BACA JUGA: Pamer Kekuatan Militer, Tiga Negara Ini Siap Tantang Tiongkok di Laut Jepang

Terkait tuduhan pelanggaran HAM di Xinjiang, Tiongkok sudah menjelaskannya kebenaran berkali-kali.

"Dalam kesempatan ini saya ingin menyebut apa yang dianggap sebagai pelanggaran HAM di Xinjiang merupakan kebohongan abad ini yang dibuat oleh kekuatan ekstremis anti-Tiongkok," ujarnya.

Bahkan belum lama ini Pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang (XUAR) membantah tuduhan Lembaga Kebijakan Strategis Australia (ASPI) mengenai kamp konsentrasi etnis Uighur yang sebetulnya adalah gedung sekolahan dan pemerintahan.

Dalam tiga pekan terakhir XUAR telah menggelar tiga kali konferensi pers dengan mengundang media asing di Beijing.

Sebelumnya Perdana Menteri Australia Scott Morrison berharap Tiongkok menyampaikan permohonan maaf atas unggahan foto palsu tentara Australia yang memegang pisau di leher anak Afghanistan. (ant/dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler