Disergap di Kuburan Melawan, Langsung Dor! Dor!

Senin, 16 November 2015 – 01:39 WIB
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete (kiri) memperlihatkan foto Alfian Santoso alias Ayong dan barang bukti. Foto: Radar Surabaya/JPG

jpnn.com - SURABAYA - Polisi terpaksa menembak Alfian Santoso alias Ayong, 29, tahanan kasus narkoba yang kabur dari sel tahanan Polrestabes Surabaya. Dua peluru mengenai dada, menyebabkan warga Putat Jaya, Surabaya, itu tersungkur, tewas.

Sudah sepekan Alfian kabur. Polisi berhasil menangkapnya di makam Rangkah, Sawahan, Surabaya Minggu (15/11) pukul 01.00. Namun bukannya menyerah, Alfian malah melawan. Akibatnya polisi terpaksa melumpuhkan dengan dua tembakan di dada sebelah kiri.

BACA JUGA: Penabrak Anggota Kostrad Didor, Ngaku Diperintah Bosnya

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Takdir Mattanete menjelaskan penangkapan Ayong bermula saat polisi terus melakukan pencarian setelah dia melarikan diri dari sel tahanan pada Selasa (10/11).

Meski sempat kesulitan, namun akhirnya jejak Ayong terendus polisi. Pada Sabtu (14/11) polisi mendapat informasi bahwa Ayong berada di rumah kost-nya di Jalan Simo Kalangan Tol.

BACA JUGA: Waduh! Gagal jadi CPNS, Honorer Ancam Istri dengan Parang

“Saat itulah polisi langsung merapat untuk menggerebek rumah tersebut, namun tersangka berhasil lolos,” ungkapnya kemarin (15/11).

Meski demikian, polisi meyakini bahwa Ayong belum lari jauh. Sebab saat dilakukan penggeledahan di rumahnya, polisi menemukan puntung rokok yang berada di meja rumah kostnya. Tak hanya itu, polisi  menemukan sisa makanan dan sandal yang diduga milik tersangka.

BACA JUGA: Dipengaruhi Minuman Keras, Sugeng Tusuk Hamdani Di Paha, Innalillahi

“Kami yakin bahwa tersangka baru melarikan diri 10 menit sebelum kita gerebek,” jelasnya.  Takdir langsung memerintahkan anggotanya untuk memperluas pencarian Alfian. Polisi terus melakukan penyisiran satu kilometer dari rumah kost Ayong.

Pencarian pun terus berlanjut, hingga sekitar pukul 01.00 WIB Minggu dini hari, polisi menemukan seseorang di kawasan makam Jarak, Sawahan. “Untuk menghindari polisi, tersangka ini bersembunyi dengan cara berbaring di pinggir pemakaman. Karena curiga, anggota menghampirinya,” urainya.

Perwira polisi dengan dua melati di pundaknya ini mengatakan, saat polisi mendekati Ayong di kegelapan, dia malah kabur. Polisi sempat menananyakan identitasnya, namun Ayong tidak menjawab. Polisi yang semakin curiga lantas semakin mendakat dan saat itulah polisi mengetahui bahwa orang tersebut adalah Ayong, tahanan narkoba yang kabur dari sel tahanan.

“Kami pun mengejar tersangka, saat itu tersangka berhenti dan langsung mengeluarkan pisau penghabisan dari balik pinggangnya. Dia menyabetkan senjata tersebut dengan beringas ke arah polisi,” paparnya.

Dia mengatakan, setelah itu polisi sempat memberikan tembakan ke udara dua kali dan berharap Ayong menyerahkan diri. Namun dua tembakan polisi tersebut sama sekali tidak digubris Ayong, dia malah makin beringas menyerang polisi.

“Karena tindakannya ini membahayakan, kami akhirnya memberinya tindakan tegas dengan melumpuhkan tersangka,” ungkap alumnus Akpol angkatan 1998 itu.

Ayong pun roboh setelah polisi menembak dada sebelah kiri sebanyak dua kali. Melihat tersangka yang roboh, polisi mengamankan senjata tajam yang dibawa Ayong. Serta melarikan Ayong ke RSUD dr Sutomo. Namun naas dalam perjalanan tersebut, Ayong akhirnya tewas.(yuan/no/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sengaja Tabrak Anggota TNI, Pria asal Bengkulu Berakhir Seperti Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler