BANDARLAMPUNG – Arus mudik dan balik Lebaran 2012 membutuhkan kerja sama lintas satuan kerja. Tak terkecuali di lingkup Pemprov Lampung.
Karena itu, Asisten Bidang Perekonomian Lampung Arinal Djunaidi meminta agar Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung segera berkoordinasi dengan instansi seperti kepolisian dalam memperlancar arus mudik dan balik 2012. Menurut dia, koordinasi itu diperlukan, termasuk untuk mengatur kelancaran arus mudik.
Arinal menyatakan, koordinasi itu dimaksudkan untuk meminimalisasi kecelakaan yang dapat terjadi selama proses arus mudik dan balik 2012. ’’Saya minta Dishub untuk merapatkan kembali dengan pihak kepolisian,” kata dia kemarin.
Arinal menjelaskan, salah satu yang menjadi kekhawatiran Pemprov Lampung adalah pemudik yang menggunakan kendaraan sepeda motor. Mengingat masifnya proses arus mudik dan balik Lebaran, Arinal berharap agar satker di lingkup Pemprov Lampung memaksimalkan kerja mengawal proses mudik Lebaran.
Dishub Lampung sendiri memastikan armada angkutan darat yang tersedia mencukupi untuk mengangkut pemudik. Cek kelaikan jalan bakal dilaksanakan pada 23 Juli 2012 di setiap terminal dan pul bus. Diharapkan pada H-7, cek kelaikan itu sudah dapat diselesaikan. ’’Kendaraan yang lulus akan dipasangi stiker,” ungkap Kadishub Lampung Albar Hasan Tanjung.
Terpisah, kondisi Terminal Induk Rajabasa sebagai terminal terbesar di provinsi ini mendapat sorotan dari anggota DPRD. Sebab, hingga kini terminal itu masih belum memberikan kenyamanan untuk penumpang.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Bandarlampung Handrie Kurniawan mengatakan, perbaikan memang telah dilakukan di terminal ini dan patut diapresiasi. ’’Namun, belum dapat dikatakan 100 persen layak untuk skala terminal terbesar,” ujarnya.
Menurutnya, masih banyak sarana penunjang yang harus disempurnakan. Terutama yang menjadi keluhan adalah masalah keamanan. Untuk terminal terbesar, keamanan masih belum terjamin 100 persen. Bahkan masalah keamanan ini masih menjadi momok untuk masyarakat yang datang ke terminal.
’’Pos keamanan dari kepolisian kan hanya ada pada Ramadan menjelang hari raya Idul Fitri. Juga untuk pos kesehatan, mendekati Lebaran dan setelah Lebaran baru muncul,” tuturnya.
Kemudian pelayanan untuk mengantisipasi lonjakan pendatang ke terminal ini pun harus diperbaiki. Terutama untuk ruang tunggu atau istirahat yang masih jauh dari kata nyaman. ’’Seharusnya bisa memberikan kenyamanan seperti di bandara. Meskipun, tidak harus dengan AC,” ungkap politisi PKS ini. (wdi/eka/c2/adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanah Bergerak, Puluhan Rumah Terancam
Redaktur : Tim Redaksi