WANAYASA- Bencana alam tanah gerak terjadi di Dukuh Pandansari Gunung Desa Pandansari Kecamatan Wanayasa. Tidak ada korban pada kejadian bencana itu, namun kerusakan fisik yang ditimbulkan cukup besar.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Freyana Kusuma mengatakan, peristiwa itu terjadi sejak hari Rabu malam (18/7) sekitar pukul 20.00. "Sebelas rumah mengalami kerusakan dan 70 lainnya terancam ambruk," ujarnya, Jumat (20/7).
Kades Pandansari, Badar ketika dikonfirmasi mengatakan, kejadian tersebut sempat membuat warga geger. "Seperti terjadi gempa, tiba-tiba beberapa rumah mengalami retak dan ada yang ambles," ujarnya.
Dia menjelaskan, rumah yang mengalami kerusakan paling parah dialami keluarga Jamholi, Ngabdulloh, Dorahim, Martoyo, Kustoyo dan Sinem. Beberapa bagian rumah retak dan ambles, sehingga dikhawatirkan akan roboh. Selain itu, sebuah mushala yang biasa digunakan untuk peribadatan warga setempat juga mengalami kerusakan.
"sampai saat ini tanah terus mengalami pergerakan walaupun lambat," katanya. Sampai berita ini dibuat, warga memilih tinggal di rumahnya. Mereka bingung mau pindah ke mana. Untuk berjaga-jaga, para lelaki dewasa melakukan ronda tiap malam.
"Keadaannya sudah parah, sehingga perlu direlokasi. Lahan sebenarnya sudah ada, namun terkendala pendirian hunian atau rumahnya," jelas Badar. Karena itulah, dia berharap agar Pemerintah bersedia membantu warga Dukuh Pandansari Gunung agar bisa secepatnya pindah dari tempat tersebut.(jat/din)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejati Dalami Rekayasa Hasil Lelang Proyek di PLN
Redaktur : Tim Redaksi