Disiapkan, Viagra untuk Wanita

LONDON- Menyebut Viagra selalu identik dengan obat yang dapat membangkitkan keperkasaan lelaki meski sedang menderita impotensiTapi, masalah hasrat untuk bercinta ternyata tak hanya bagi para lelaki

BACA JUGA: Obesitas Berisiko Lahirkan Bayi Cacat Jantung

Para ilmuan percaya, kaum hawa juga berhak dibangkitkan gairah seksualnyaKarena itu, saat ini sedang disiapkan Viagra versi perempuan.

Para peneliti yang berbasis di London, Inggris telah melakukan penelitian yang mengeksplorasi proses dasar gairah seksual perempuan

BACA JUGA: Arsenik Mampu Atasi Leukemia

Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara perawatan dan pengobatan yang akan dikembangkan untuk membangkitkan gairah seksual para perempuan.

Pada tes yang dilakukan di laboratorium terhadap hewan betina, tim peneliti dari produsen obat Pfizer menemukan stimulasi aliran darah yang meningkat pada syaraf panggul untuk alat kelamin wanitaEfek ini akan meningkat jika hewan betina tersebut diberikan obat percobaan yang saat ini disebut UK-414, 495 yang dipercaya dapat memblokir rincian pengirim pesan kimiawi yang berperan penting dalam meningkatkat aliran darah selama ada rangsangan

BACA JUGA: Bayar Tagihan Listrik via SMS

Pada saat wanita terangsang, aliran darah ke vagina, labia dan klitoris akan meningkatPeningkatan aliran darah ini menyebabkan organ bereaksi membesar, terjadi pelumasan pada vagina dan semakin sensitif"Dalam penelitian ini kami mengetahui tentang proses yang mengontrol semua perubahan (dalam reaksi) gairah seksual itu," kata Chris Wayman, pemimpin penelitian itu dalam rilis berita yang dikutif HealthDay News dari British Journal of Pharmacology.

"Sekarang kita mulai mengembangkan jalur membangun dalam gairah seksual, para ilmuwan mungkin dapat menemukan cara untuk membantu para wanita yang ingin mengatasi gangguan gairah seksual perempuan (female sexual arousal disorder atau FSAD)," tambahnya.

Wanita yang mengalami gangguan gairah seksual perempuan (FSAD) sangat sulit bergairahOrgan kelamin mereka mengalami kekurangan sensitivitas sehingga sulit menanggapi rangsangan seksualKondisi ini dialami sekitar 40 persen wanita dan hampir terjadi pada wanita segala usia

"Sementara senyawa kimia tertentu dipelajari dalam penelitian ini tidak membuktikan sesuai untuk pengembangan lebih lanjut, implikasi dari penelitian ini dapat menyebabkan pengembangan produk di masa mendatang," kata Wayman lagi.(fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tenaga Super dengan Baju Robot