Pakaian lengkap berbahan metal dan plastik tersebut menggunakan delapan mesin elektrik yang bisa meningkatkan kekuatan tangan dan kali pemakainya
BACA JUGA: Pengelolaan Baik, Tak Berbau Lagi
Selain itu ada sensor khusus untuk mendeteksi gerakan dan merespons perintah pemakainya dengan sistem pengenal suara.Profesor Shigeki Toyama dan timnya mengembangkan baju "peningkat kekuatan" di Universitas Pertanian dan Teknologi Tokyo
Telegraph melaporkan kemarin (9/4), pakain tersebut akan mengurangi penggunaan tenaga pemakainya hingga 62 persen
BACA JUGA: PLN-Navigat Negosiasikan Harga
Industri robot sudah lama dikembangkan di Jepang dan penciptaan baju robot ini akan membantu menyelesaikan permasalahan cedera fisik yang dialami pekerja.Selain bisa mengurangi aktivitas otot dan gerakan lutut hingga setengahnya, baju ini juga mampu membantu gerakan merunduk secara berlebihan
"Jika petani membungkuk untuk memetik lobak, punggungnya akan tertumpu dengan kuat (dengan baju robot)," ujar Gohei Yamamoto, salah seorang mahasiswa yang bekerja dalam tim pimpinan Toyama, saat mendemonstrasikan fungsi baju tersebut di kampusnya.
Setelah 15 tahun melalui pengembangan, "robosuit" akan dipasarkan pada 2012 dengan harga jual pertama sekitar JPY 1 juta (Rp 96 juta). Harga tersebut diharapkan bisa dikurangi hingga setengahnya, jika sudah diproduksi masal
BACA JUGA: Listrik Made In Bantar Gebang
Hingga saat ini, belum ada rencana untuk melemparnya ke pasar luar negeri."Saya tidak yakin, baju ini akan dijual di Eropa dan Amerika dimana mereka banyak mempekerjakan pekerja migran untuk bidang-bidang yang berhubungan dengan pertanian," tambah Toyama.
Tim tersebut telah mengembangkan dua model baju alat bantu robotikPertama dengan berat 30 kilogram yang bisa digunakan untuk mengangkat beban berat dan mencabuti sayuran dari bawah tanahModel kedua, seberat 23 kilogram yang didesain untuk pekerjaan lebih ringan seperti memetik anggur(cak/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... India Coba Sensus Biometrik
Redaktur : Tim Redaksi