jpnn.com, TANGERANG - Nyawa Hasan (28), ustaz asal Kampung Kebon Kuda, Desa Pangkalan, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, tidak terselamatkan usai disiram air keras oleh tersangka berinisial R alias Kipang.
Tersangka Kipang merupakan pacar Imah (26), istri sah Hasan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa penyiraman air keras itu terjadi pada Jumat (30/8) sekitar pukul 22.00 WIB.
BACA JUGA: Harga Cabai di Tangerang Juga Tak Terkendali
Saat itu korban berniat pulang ke rumahnya usai mengajar ngaji di majelis taklim Al Hasanah. Ia kemudian dihentikan oleh tersangka Kipang yang dibantu temannya berinisial AG. Setelah terjadi adu mulut, korban disiram air keras oleh para tersangka.
Kapolsek Teluknaga AKP Dodi Abdul Rohim mengatakan, setelah mendapatkan informasi penyiraman air keras itu, anggota Polsek Teluknaga dibantu warga langsung mengevakuasi korban ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun pada Sabtu (31/8) pukul 06.00 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.
BACA JUGA: Buntut Kecelakaan Maut, Warga Tangerang Sandera Tiga Truk Tanah
“Untuk sementara, penyiraman air keras ini motifnya asmara atau cinta segitiga,” kata Dodi, Minggu (1/9).
BACA JUGA: Misteri Pembunuhan Siti Aminah Terungkap, Ternyata Pelakunya 2 Remaja, Sadis!
BACA JUGA: Truk Tanah Menimpa Mobil di Tangerang, Empat Orang Tewas, Satu Balita Selamat
Polisi kemudian berhasil mengamankan Kipang dan AG. Para pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan intensif di Polsek Teluknaga. “Tersangka R alias Kipang ini pacarnya Imah, istri sah korban. Untuk itu, kami masih mendalami keterlibatan istri korban dalam kasus ini,” ungkapnya.
Dodi menuturkan, barang bukti yang berhasil diamankan dari para pelaku di antaranya ember bekas air keras, motor pelaku, pakaian pelaku, dan pakaian korban saat peristiwa itu.
“Warga berdatangan ke Polsek Teluknaga setelah mendegar pelaku berhasil diamankan. Karena korban ini seorang ustaz, tapi kami sudah sampaikan bahwa polisi akan menangani dengan serius kasus ini. Alhamdulillah, warga memahami akhirnya membubarkan diri,” tutupnya.
BACA JUGA: Identitas Korban Pembunuhan di Mustika Jaya Belum Terungkap
Ditemui terpisah, tetangga korban, Muhammad Marjuki mengatakan, korban merupakan orang baik. Keseharian korban mengajar ngaji warga Desa Pangkalan di Majelis Taklim Al Hasanah. “Warga di sini sangat terpukul dengan kepergian almarhum (Hasan -red). Almarhum baik dan pendiam,” kata Marjuki.
“Ternyata pelaku ini sudah mengancam korban sejak lama, karena korban itu pendiam tidak pernah menyampaikan ke keluarga. Pengancaman itu diketahui di HP korban setelah dibuka oleh keluarga,” ungkapnya. (imron)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbuka Melawan Menkumham, Wako Tangerang Segera Dibina Mendagri
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti