jpnn.com, JAKARTA - Masa Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan Menpora Zainudin Amali untuk terus berinteraksi dengan para pemuda dan pelaku olahraga.
Kali ini dari Situasi Room Lantai 9 Graha Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/5) sore, Menpora memenuhi permintaan Garda Pemuda Nasdem untuk berdiskusi tentang "Nasib Olahraga Indonesia Ditengah dan Pasca-Pandemi Covid-19".
Turut serta dalam diskusi melalui media Zoom Meeting, Pelatih Persela Lamongan Nil Maizar, Ketum PB PBI (Persatuan Bowling Indonesia) Percha Leanpuri, Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Pemuda dan Olahraga Moh Haerul Amri, Waketum Garda Pemuda Nasdem Kresna Dewanata, ada lagi Adien Jauharudin dan Chepy Aprianto.
Menpora menuturkan Pandemi Covid-19 ini dirasakan lebih dari 200 negara.
Masing-masing negara berusaha sekuat tenaga memutus mata rantai penyebaran dengan berbagai cara, ada yang lockdown penuh, setengah, atau PSBB seperti di Indonesia.
BACA JUGA: Menpora Zainudin Amali Ajak Atlet Bijak Mengelola Keuangan
"Dari segala cara yang ditempuh pasti berdampak terhadap sosial kemasyarakatan, seperti di kita yang biasa setiap ketemu berjabat tangan cipika cipiki sekarang justru bermasker dan jaga jarak," kata Menpora.
Spesifik untuk dunia olahraga sudah pasti sangat perdampak, kompetisi dihentikan, even-even besar tahun ini ditiadakan, dan akibatnya akan menumpuk di tahun mendatang.
Padahal belum dapat diketahui secara pasti kapan pandemi akan berakhir atau setidaknya menjadi endemi hanya di negara tertentu.
"Akibat upaya memutus mata rantai Pandemi Covid-19, tahun depan even-even olahraga yang harus dipersiapkan makin menumpuk, apakah kita akan berhenti dan hanya menunggu?" tanya Menpora.
"Tentu tidak, momentum ini kita pakai untuk mempersiapkan dan merencanakan. Saya ingin meletakkan pondasi yang kuat (Grand Design Keolahragaan Nasional), agar siapapun yang meneruskan nanti mudah karena sudah ada dasar dan landasannya," pungkas Menpora. (jpnn)
BACA JUGA: Menpora Memaklumi Pembatalan ASEAN Para Games 2020 Filipina
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi