CIBINONG--Pendistribuasian kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) amburadul. Seperti terjadi di Kelurahan Karadenan, dari 1.510 penerima Jamkesmas hanya 1.467 yang tersalurkan. Sedangkan sisanya 43 kartu tak jelas juntrungannya.
Selain itu, ditemukan ketidaksesuaian data penerima kartu Jamkesmas. Bahkan, juga ada kartu Jamkesmas yang blank alias kosong. "Hanya kartu saja, tidak ada cetakan nama atau alamat di dalam kartu tersebut," terang Sekertaris Lurah Karadenan Sutiana Herawan.
Temuan-temuan itu, mengindikasikan bahwa pendistribusian kartu penjamin kesehatan masyarakat miskin ini amburadul. "Kami sudah meminta pengajuan ulang kekurangan kartu jamkesmas tersebut," tambahnya.
Namun, terang dia, pendistrbusian Jamkesmas baru sudah dilakukan di Karadenan sejak 1 Januari 2013. Pendistribusian kartu Jamkesmas ini merupakan penggantian kartu lama. Jadi, penerimanya sudah jelas dan sudah ditetapkan. "Kartu yang baru warnanya biru," singkatnya.
Agar penditribusiannya tersalur dengan baik, maka pihak kelurahan mengandeng Puskesmas dan pengambilannya tak dapat diwakilkan. "Itu dilakuakn agar pendistribusiannya tepat sasaran," urainya.
Sementara itu, Kabid Promkes dan Sumberdaya Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sri B Dwi Lestari mengakui bila dalam penyaluran Jamkesmas ada masalah. "Memang kami akui adanya ketidak sempurnaan penyaluran Jamkesmas," katanya saat dihubungi semalam.
Bahkan, lanjut dia, ada beberapa kecamatan yang desanya tak mendapat Jamkesmas. Namun, pihaknya akan segera mengklarifikasi dengan mendata kekurangan tersebut.
Sejauh ini, lanjut dia, tidak ada kendala bagi masyaakat yang belum dapat Jamkesmas, sebab, akan segera di distribusikan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
"Masyarakat nggak perlu khawatir dengan bila tak mendapat Jamkesmas, masyarakat hanya perlu surat keterangan kurang mammpu (SKKM) nanti akan diverifikasi dan kartu Jamkesda bagi warga yang belum dapat Jamkesmas," pungkasnya.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), penerima kartu jamkesmas di Kabupaten Bogor mencapai 1.044.171 jiwa. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 916.684 jiwa di 2012. Meski begitu, kartu yang sudah diterima pihaknya baru sabanyak 905.000 kartu. Untuk melakukan rekapitulasi dan melaporkan kekurangan, Dinkes masih harus menunggu proses distribusi selesai di 40 kecamatan, yang diperkirakan akhir Januari.
Belum dikonfirmasi lagi angka pastinya. Masih menunggu data masuk dari puskesmas yang selesai menyebarkan kartu. Walau tak terlalu mengganggu, tim pemantau menemukan beberapa persoalan baru di lapangan. Di antaranya, calon penerima tidak tepat sasaran. Artinya, ketika dikunjungi ternyata calon penerima mengalami peningkatan status sosial, atau dengan kata lain, sudah tak miskin lagi. Kemudian soal salah eja dan pengetikan nama yang tak sesuai dengan KTP calon penerima. (cr3)
Selain itu, ditemukan ketidaksesuaian data penerima kartu Jamkesmas. Bahkan, juga ada kartu Jamkesmas yang blank alias kosong. "Hanya kartu saja, tidak ada cetakan nama atau alamat di dalam kartu tersebut," terang Sekertaris Lurah Karadenan Sutiana Herawan.
Temuan-temuan itu, mengindikasikan bahwa pendistribusian kartu penjamin kesehatan masyarakat miskin ini amburadul. "Kami sudah meminta pengajuan ulang kekurangan kartu jamkesmas tersebut," tambahnya.
Namun, terang dia, pendistrbusian Jamkesmas baru sudah dilakukan di Karadenan sejak 1 Januari 2013. Pendistribusian kartu Jamkesmas ini merupakan penggantian kartu lama. Jadi, penerimanya sudah jelas dan sudah ditetapkan. "Kartu yang baru warnanya biru," singkatnya.
Agar penditribusiannya tersalur dengan baik, maka pihak kelurahan mengandeng Puskesmas dan pengambilannya tak dapat diwakilkan. "Itu dilakuakn agar pendistribusiannya tepat sasaran," urainya.
Sementara itu, Kabid Promkes dan Sumberdaya Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sri B Dwi Lestari mengakui bila dalam penyaluran Jamkesmas ada masalah. "Memang kami akui adanya ketidak sempurnaan penyaluran Jamkesmas," katanya saat dihubungi semalam.
Bahkan, lanjut dia, ada beberapa kecamatan yang desanya tak mendapat Jamkesmas. Namun, pihaknya akan segera mengklarifikasi dengan mendata kekurangan tersebut.
Sejauh ini, lanjut dia, tidak ada kendala bagi masyaakat yang belum dapat Jamkesmas, sebab, akan segera di distribusikan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).
"Masyarakat nggak perlu khawatir dengan bila tak mendapat Jamkesmas, masyarakat hanya perlu surat keterangan kurang mammpu (SKKM) nanti akan diverifikasi dan kartu Jamkesda bagi warga yang belum dapat Jamkesmas," pungkasnya.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), penerima kartu jamkesmas di Kabupaten Bogor mencapai 1.044.171 jiwa. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya, yakni 916.684 jiwa di 2012. Meski begitu, kartu yang sudah diterima pihaknya baru sabanyak 905.000 kartu. Untuk melakukan rekapitulasi dan melaporkan kekurangan, Dinkes masih harus menunggu proses distribusi selesai di 40 kecamatan, yang diperkirakan akhir Januari.
Belum dikonfirmasi lagi angka pastinya. Masih menunggu data masuk dari puskesmas yang selesai menyebarkan kartu. Walau tak terlalu mengganggu, tim pemantau menemukan beberapa persoalan baru di lapangan. Di antaranya, calon penerima tidak tepat sasaran. Artinya, ketika dikunjungi ternyata calon penerima mengalami peningkatan status sosial, atau dengan kata lain, sudah tak miskin lagi. Kemudian soal salah eja dan pengetikan nama yang tak sesuai dengan KTP calon penerima. (cr3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Amblas Dampak Gempa Aceh
Redaktur : Tim Redaksi