JAKARTA - Amblasnya badan jalan ruas Kaban Jahe-Kutabuluh, diduga karena dampak gempa Aceh Tengah.
Dugaan tersebut disampaikan Direktur Bina Pelaksana Wilayah I Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, Subagyo, kepada JPNN kemarin (29/1).
Subagyo memberikan penjelasan setelah meminta laporan dari anak buahnya yang sudah melakukan langkah-langkah perbaikan di lapangan.
“Penyebabnya dampak dari gempa Aceh Tengah,” ujar Subagyo. Hanya saja, dia tidak menerima laporan dari anak buahnya, gempa kapan yang dimaksudkan tersebut.
Dijelaskan Subagyo, badan jalan yang amblas terletak di ruas Kaban Jahe-Kutabuluh (KM122+300), panjang 53 meter, lebar badan jalan 6 meter, amblas dengan kedalaman 1 meter.
Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, hingga Senin (28/1), yang bisa lewat ruas jalan tersebut hanya kendaraan kecil roda empat, sedangkan kendaraan besar (DT) tidak bisa lewat.
Usaha dari Satker Bina Marga Wilayah I dan PPK bersama kantraktor –karena masih dalam masa pemeliharaan penanganan tahun 2012- adalah memobilisasi back hoe loader 1 unit, grader 1 unit, serta DT 2 unit.
Lata-alat berat itu sudah dikerahkan sejak Senin (28/1). “Penanganan yang akan dilakukan timbunan agregat klas B pada badan jalan, dan perataan sehingga gradenya berkurang supaya DT bisa lewat,” ulas Subagyo.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan keterangan warga sekitar, beberapa hari sebelumnya, badan jalan di kawasan itu mengalami retak. Namun belakangan tidak hanya retak saja, tetapi badan jalan sepanjang 30 meter itu malah amblas sedalam satu meter.
Begitu amblas badan jalan sempat membuat arus lalulintas macet total karena tidak ada yang bisa melintasi badan jalan yang amblas tersebut.
Salah seorang warga mengatakan, amblasnya badan jalan di kawasan tersebut dikarenakan bawah jalan tersebut ada aliran air. Begitu turun hujan lebat, air melimpah besar dan menghantam pertahanan badan jalan hingga terjadi retakan, yang mengakibatkan badan jalan amblas. (sam/jpnn)
Dugaan tersebut disampaikan Direktur Bina Pelaksana Wilayah I Ditjen Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum, Subagyo, kepada JPNN kemarin (29/1).
Subagyo memberikan penjelasan setelah meminta laporan dari anak buahnya yang sudah melakukan langkah-langkah perbaikan di lapangan.
“Penyebabnya dampak dari gempa Aceh Tengah,” ujar Subagyo. Hanya saja, dia tidak menerima laporan dari anak buahnya, gempa kapan yang dimaksudkan tersebut.
Dijelaskan Subagyo, badan jalan yang amblas terletak di ruas Kaban Jahe-Kutabuluh (KM122+300), panjang 53 meter, lebar badan jalan 6 meter, amblas dengan kedalaman 1 meter.
Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, hingga Senin (28/1), yang bisa lewat ruas jalan tersebut hanya kendaraan kecil roda empat, sedangkan kendaraan besar (DT) tidak bisa lewat.
Usaha dari Satker Bina Marga Wilayah I dan PPK bersama kantraktor –karena masih dalam masa pemeliharaan penanganan tahun 2012- adalah memobilisasi back hoe loader 1 unit, grader 1 unit, serta DT 2 unit.
Lata-alat berat itu sudah dikerahkan sejak Senin (28/1). “Penanganan yang akan dilakukan timbunan agregat klas B pada badan jalan, dan perataan sehingga gradenya berkurang supaya DT bisa lewat,” ulas Subagyo.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan keterangan warga sekitar, beberapa hari sebelumnya, badan jalan di kawasan itu mengalami retak. Namun belakangan tidak hanya retak saja, tetapi badan jalan sepanjang 30 meter itu malah amblas sedalam satu meter.
Begitu amblas badan jalan sempat membuat arus lalulintas macet total karena tidak ada yang bisa melintasi badan jalan yang amblas tersebut.
Salah seorang warga mengatakan, amblasnya badan jalan di kawasan tersebut dikarenakan bawah jalan tersebut ada aliran air. Begitu turun hujan lebat, air melimpah besar dan menghantam pertahanan badan jalan hingga terjadi retakan, yang mengakibatkan badan jalan amblas. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 14 Korban Longsor Agam Berhasil Dievakuasi
Redaktur : Tim Redaksi