jpnn.com, PASURUAN - Lima penumpang mobil travel minibus L-300 bernopol P 1264 DE kehilangan nyawa. Mereka tewas saat kendaraan yang ditumpanginya dihantam KA Jayabaya di Dusun Rohkepuh, Kabupaten Pasuruan, pukul 01.30, Rabu (9/10).
Bahkan, tiga penumpang terlempar dari minibus nahas tersebut. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo menyebutkan, saat itu minibus travel hendak berbelok ke Dusun Rohkepuh, Desa Beji.
BACA JUGA: Kakek Berusia 83 Tahun Tewas Ditabrak Kereta Api Babaranjang
Namun, diduga sopir kurang berhati-hati saat akan menyeberang lintasan rel. Minibus tersebut disopiri Mambahul Fadil, 42, warga Desa Kebonagung, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Kendaraan tersebut tengah dalam perjalanan dari Jember.
Mobil travel itu merupakan kendaraan shuttle ke arah Surabaya dengan tujuan berbeda-beda.
BACA JUGA: Saipul Tewas di Tabrak Kereta Api
Kabar yang beredar menyebutkan, minibus hendak menjemput penumpang lain yang rumahnya melalui jalur yonkav di Beji. Karena itu, mobil tersebut berbelok ke selatan atau ke Dusun Rohkepuh.
Berdasar penuturan Nur Kholik, 36, warga Desa Beji, kecelakaan terjadi pukul 01.30. Menurutnya, kondisi ke lintasan KA memang sepi dan gelap.
BACA JUGA: KAI Daop 8 Surabaya Akan Rekrut Petugas Jaga Perlintasan
''Mungkin sopir kurang tahu kondisi sini (Desa Beji, Red). Langsung belok. Bahkan, ada sopir mobil di belakangnya yang sempat teriak, tapi mungkin gak dengar sehingga tetap belok dan terus,'' jelasnya.
Saat berbelok ke Dusun Rohkepuh, sopir minibus tidak mengetahui adanya kereta api yang lewat. KA Jayabaya 145 dengan nomor lokomotif cc 2061306 jurusan Jakarta-Malang itu melaju ke timur. Tak ayal, tabrakan pun tak terhindarkan.
KA sempat memberikan tanda melalui lampu. Namun, diduga sopir tidak tahu sehingga terjadilah tabrakan. Minibus terguling dan terseret ke timur hingga 30 meter.
Menurut penuturan salah seorang warga sekitar, tiga korban keluar dari mobil setelah tertabrak kereta. Sedangkan tiga penumpang yang lain berada di dalam minibus.
Widodo, 35, warga lain yang rumahnya di seberang rel, mengatakan kaget saat mendengar suara hantaman di rel.
''Saya kaget, kok gak seperti biasanya. Seperti kereta melaju cepat, tapi ada suara keras. Saya bergegas keluar rumah,'' ungkapnya.
Setelah itu, banyak warga yang mendekat ke TKP. Namun, mereka hanya melihat dari jauh karena mobil mengeluarkan asap.
Setelah mesin mati, warga mulai mendekat dan mencari korban selamat. Saat itulah diketahui ada lima korban meninggal di TKP.
Sementara itu, satu penumpang selamat dan ditemukan berada di bagasi mobil. ''Kesakitan di pinggul. Korban (perempuan) hanya meringis dan tidak bisa diajak bicara,'' terangnya.
Widodo mengatakan, jalur menuju ke yonkav dari Jalan Raya Beji memang cukup gelap. Lampu baru ada saat di gapura desa.
Karena itu, jika tidak mengenal lingkungan situ, bisa saja pengendara terus melintas. ''Jadi, memang gelap dan sebenarnya ada rambu peringatan. Sedangkan alarm peringatan mati 6 bulan lalu,'' terangnya.
Irawan, 35, warga lainnya, mengatakan bahwa hari biasa memang ada penjaga yang membantu warga yang lewat di lintasan KA tersebut. ''Tapi, paling sampai jam 10 malam (pukul 22.00),'' terangnya. (eka/rf/c4/end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wanita Bertato Tanpa Busana Itu Ditabrak Kereta Api
Redaktur & Reporter : Natalia