jpnn.com - KISARAN - Sebelum Lebaran, Harisman Marpaung (30) membeli sepeda motor Suzuki Satria FU dengan cara kredit. Namun, baru seminggu Lebaran, Minggu (3/8) sepedamotor tersebut dibakar warga.
Bahkan Harisman dan rekannya, M Abdi (20) nyaris dibakar hidup-hidup bersama sepedamotor tersebut.
BACA JUGA: Kesal Pacarnya Digoda, Keroyok Juru Parkir Hingga Tewas
Penyebabnya, kedua pria warga Desa Hessa Air Genting Kecamatan Air Batu, Asahan itu menjembret tas milik Warsini (58), yang dibonceng suaminya Aminuddin Lubis (65), kemarin siang.
BACA JUGA: Ditinggal 5 Menit, Kamar Indekos Disatroni Maling
Pasangan suami istri (pasutri) warga Kapias Titi Gantung Kota Tanjungbalai itu kritis karena terjatuh dari sepeda motor setelah menabrak kedua pelaku.
Data dihimpun, kemarin sekitar pukul 13.00 WIB, Aminuddin berboncengan dengan istrinya mengendarai Honda Vario tanpa plat nomor polisi. Keduanya melaju dari Tanjungbalai menuju Kisaran.
BACA JUGA: Pergi Karaoke, Adik Robby Tewas
Saat melintas di Jalan Sawo Lingkungan IV Kelurahan Sentang, Kecamatan Kisaran Timur, tepatnya di depan SPBU, tas sandang coklat milik Warsini dijambret dua pria yang mengendarai kreta Suzuki Satria FU, juga tanpa plat nomor polisi.
Setelah memeroleh tas milik Warsini, pelaku berusaha melarikan diri. Namun Aminuddin yang mengetahui tas milik istrinya dijambret, tidak tinggal diam. Ia pun mengejar pelaku. Begitu dekat, ia menabrak sepeda motor pelaku. Alhasil, kedua sepedamotor tersebut sama-sama terjatuh ke parit.
Harisman dan Abdi ditolong oleh Samiono, kepala lingkungan (kepling) setempat. Kepada Samiono, keduanya mengaku menjadi korban kecelakaan lalu-lintas. Lantas, Samiono membawa kedua pria tersebut ke rumahnya.
Namun tidak lama kemudian, keduanya langsung diseret warga keluar dari rumah Samiono. Ternyata warga tahu keduanya merupakan penjambret.
Begitu keluar dari rumah Samino, keduanya langsung dipukuli hingga babak- belur. Bahkan nyaris dibakar bersama sepeda motornya yang terlebih dahulu dibakar warga.
Beruntung, personel Polres Asahan cepat tiba di lokasi. Sehingga keduanya bisa diselamatkan. Sedangkan pasutri yang mengalami luka-luka langsung dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Kapolres Asahan AKBP Budi Suherman didampingi Kasat Reskrim AKP Dian Indra Prabudi dan Kanit Resum Ipda Edy Siswoyo kepada wartawan mengatakan, begitu mendapat kabar ada penjambret diamankan warga, pihaknya langsung ke lokasi.
“Kedua pelaku sempat menjadi bulan-bulanan warga, sebelum akhirnya kita amankan. Sepedamotor milik pelaku juga dibakar oleh warga di lokasi,” katanya.
Ipda Edi Siswoyo menambahkan, Harisman Marpaung merupakan residivis yang sudah dua kali menjalani hukuman penjara. Pertama, Harisman dihukum 10 bulan karena terlibat pemukulan. Kemudian dihukum 16 bulan penjara karena terlibat pencurian di Jalinsum kawasan Kecamatan Air Batu. “Baru dua bulan ini dia (Harisman, red) bebas dari penjara,” kata Edi.
Dia mengungkapkan, pihaknya sempat kesulitan saat akan memboyong kedua pelaku. Sebab massa yang jumlahnya ratusan sulit dikendalikan karena emosi dan hendak memukuli keduanya. Polisi pun terpaksa melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan massa.
"Kami terpaksa melepaskan tembakan ke udara guna membubarkan massa. Setelah keadaan mulai tenang, baru kami bisa memboyong kedua tersangka ke Polres Asahan,” sebutnya.
Kapolres Asahan AKBP Budi Suherman sempat turun ke lapangan untuk melihat langsung situasi di lokasi kejadian. Setelah berdialog dengan beberapa tokoh masyarakat, AKBP Budi sempat melihat puing-puing sepedamotor milik pelaku yang dibakar warga.
“Beruntung polisi cepat turun. Jika tidak, mereka bisa dibakar hidup-hidup oleh warga,” katanya
Sementara Harisman dan Abdi saat ditanya mengaku, awalnya mereka berniat melihat balapan di Terminal Madya Kisaran. Tapi di perjalanan, tetiba keduanya melihat ada pasutri mengendarai Honda Vario.
“Aku suruh Harisman memepet, dan aku menyambar tas,” kata Abdi.
Harisman langsung memepet dari samping kiri dan Abdi menyambar tas milik Warsini.
"Setelah tas kami dapat, korban mengejar kami dan berhasil menabrak kami dari belakang hingga terjatuh,” kata Abdi.
Mereka mengaku sempat ditolong oleh kepling setempat karena mengaku menjadi korban kecelakaan. Keduanya langsung dibawa ke rumah kepling tersebut. Tapi situasi aman tidak berlangsung lama, setelah ratusan orang mengepung rumah kepling.
“Kami berdua langsung diseret dan dihajar warga. Kami sangat beruntung karena polisi cepat datang. Jika tidak, mungkin kami dibakar hidup-hidup sama warga, bersama sepedamotor yang baru aku kredit sebelum Lebaran semalam,” ungkap Harisman. (sus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setubuhi Anak Kandung Berkali-kali, MN Menangis
Redaktur : Tim Redaksi