jpnn.com - PEKANBARU - Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Polda Kepulauan Riau berhasil mengamankan dua warga Pekanbaru yang diduga kuat bakal menuju ke Syria, bergabung dengan kelompok radikal ISIS di sana.
MR (26) dan FF (30), awalnya ditangkap kepolisian Singapura, Kamis (5/11) lalu. Saat dipulangkan ke Batam, Jumat (6/11) sekitar pukul 13.00 WIB, di pelabuhan Batam Centre dua WNI itu diturunkan dari kapal feri MV Queen Star 3. Di sana mereka sudah ditunggu Densus 88 dan Polda Kepri.
BACA JUGA: Jumlah Pengunjung WBL Terjun Bebas
''Atas kerjasama dengan pihak Densus 88 dan Polda Kepri, kedua warga Pekanbaru ini diserahkan ke Polresta Pekanbaru,'' ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombses Pol Aries Syarif Hidayat, seperti dikutip dari Riau Pos, Selasa (10/11).
Aries menjelaskan, kedua pemuda ini pada Kamis (5/11) sekitar pukul 15.00 WIB berangkat dari Pekanbaru ke Batam dengan menggunakan pesawat Citilink, sampai di Batam sekitar pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA: IPW: Polisi Pemerkosa Layak Dihukum Mati!
''Kemudian melanjutkan perjalanan, pada pukul 20.30 WIB kedua orang ini berangkat ke Singapura dari pelabuhan Batam Center dengan kapal MV Sindo sampai di Singapura 21.30 WIB,'' tambahnya.
Saat mereka berada di pelabuhan Harbour Front Singapura mereka ditanya oleh petugas imigrasi Singapura, mau kemana dan menginap dimana, namun tidak bisa menjawab sehingga mereka ditolak masuk dan diamankan. "Akhirnya mereka mengaku kepada petugas imigrasi Singapura mereka mengaku akan berangkat ke Syria melalui Turki,'' terangnya.
BACA JUGA: Disibukkan Aktivitas, Wako Batam Yakin Warga Tak Ikuti Jejak Dwi Djoko Wiwoho
Pada keesokan harinya, Jumat (6/11) sekitar 13.30 WIB mereka diantar ke Batam dan dijemput oleh Densus 88 dan Polda Kepri. Kemudian pada Senin (9/11) dua pemuda ini diamankan lagi ke Bumi Lancang Kuning, Riau. Hingga saat ini, mereka masih diperiksa secara intensif di Mapolresta Pekanbaru.
''Nanti mereka akan diserahkan ke orang tua atau keluarga mereka masing-masing, namun kami lakukan verifikasi data, keluarganya pun akan dicek, ke depan kami akan awasi mereka,'' kata Aries.
Kapolresta mengatakan dari hasil pemeriksaan sementara mereka ini baru status korban, karena mereka diajak oleh seseorang untuk berangkat ke sana. ''Mereka juga diiming-imingi kerja dengan gaji sebesar Rp3 juta plus fasilitas,'' terangnya.
Orang yang mengajak itu diduga orang Indonesia, mereka kenal lewat media sosial. Untuk itu pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mudah teriming-imingi dengan hal tersebut. ''Kami akan lakukan pemeriksaan terlebih dahulu,'' tutupnya. (hsb/cr1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Bangun Tower Darurat, Ada Apa?
Redaktur : Tim Redaksi