jpnn.com, JAKARTA - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menanggapi soal adanya tantangan tes membaca Alquran bagi capres dan cawapres oleh Ikatan Dai Aceh.
Menurut juru debat BPN Prabowo - Sandi, Sodik Mudjahid, tes tersebut memang bagus. Namun, lebih bagus lagi untuk memahami isi dari Alquran.
BACA JUGA: Dorong Bawaslu Cekatan Panggil Hasto untuk Buka Biang Fitnah
"Sangat dan lebih penting adalah pemahaman isinya dan bagaimana mengamalkanya secara demokratis dan konstitusional di NKRI berdasar Pancasila dan UUD 45," kata Sodik Mudjahid kepada wartawan, Minggu (30/12).
Dia menyebutkan, prinsip pemahaman akan isi lebih penting ketimbang hanya mampu membacanya.
BACA JUGA: Polemik PAN, Fadli Zon: Itu jadi Vitamin
Kemudian, dia membandingkan hal ini dengan seleksi ketua PSSI yang tidak diwajibkan jago main bola, namun lebih kepada manajemen kepemimpinannya.
"Seperti tes calon ketua umum PSSI. Apakah dilakukan tes cara menendang bola, cara setop bola dan cara drible bola? Tidak kan? Tapi visi misi dan programnya dalam memajukan sepak bola," jelas dia.
BACA JUGA: Dorong Laporan soal Hasto Jadi Momentum Ungkap Biang Fitnah
Sodik menegaskan, pemahaman Alquran dan kitab-kitab suci lain adalah hal penting bagi syarat seorang pemimpin. Sementara untuk kemampuan membaca tidak patut tidak untuk diuji, tetapi lebih pada nilai plus masing-masing pemimpin.
"Amati dan cermati pemahamannya terhadap Alquran, tidak melalui tes khusus karena bisa tampak dalam debat, tapi dalam pidato dan ungkapan pendapat dan pikirannya selama ini," tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai Serang Prabowo-Sandi, TKN Jokowi Jauhi Kampenye Hitam
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan