jpnn.com - KUTOREJO – Kematian mendadak Subekti (40), satpam pabrik isolasi PT Okamoto Indonesia menimbulkan kecurigaan warga yang merupakan tetangga almarhum. Mereka menduga, kematian tetangganya itu akibat terteken dengan ulah bosnya.
Ratusan warga Dusun Bruboh, Desa Sampang Agung, Kabupaten Mojokerto, mendatangi lokasi pabrik yang berada di Jalan Wunut, Desa Sampang Agung, kemarin siang. Mereka menuntut perusahaan harus bertanggung jawab dengan kematian satpam yang telah bekerja 10 tahun di pabrik tersebut.
BACA JUGA: Siapa Minat? 65 Pulau Di Kepulauan Seribu Tak Bertuan
"Nyawa harus dibayar dengan nyawa," teriak warga yang sudah dibakar emosi.
Warga bertambah emosi setelah keinginannya bertemu bos pabrik tak dipenuhi. Warga minta perusahaan menghadirkan bos yang diduga membentak-bentak satpam tersebut.
BACA JUGA: Mahasiswa Tewas Usai Pesta Miras Oplosan di Dekat Kandang Ayam
"Mana Alek? Suruh keluar dan bertanggung jawab," ungkap warga saat mediasi perangkat desa dengan perusahaan di area pabrik.
Sempat menunggu, akhirnya Alek, bos pabrik, datang. Namun, tak diduga, kedatangan atasan satpam itu melah membuat warga semakin emosi. Warga sempat menendang Alek dari belakang. Namun langsung dilerai warga lain.
BACA JUGA: Tempat Karaoke dan SPA Terbakar, Kerugian Miliaran Rupiah
Menurut Suprapto, warga setempat, kematian satpam bermula dari kedatangan tujuh warga Wunut, Desa Sampang Agung, meminta bekerja di pabrik tersebut. Di sela aksi warga itu, satpam bersangkutan memperbolehkan tujuh orang masuk ke area pabrik.
"Tiba-tiba korban dipanggil dan dibentak-bentak serta diancam akan dilaporkan atasan biar dipecat. Kalau tentang dianiaya, saya kurang paham dan jelas," terang warga.
Sedangkan, korban (satpam) langsung dibawa ke RS Sumberglagah untuk diautopsi.
"Dan rencananya korban akan dibawa keluarganya dan dimakamkan ke Bojonegoro,’’ ungkap warga.
Kapolres Mojokerto AKBP Bhudi Herdi Susianto, setelah mediasi menjelaskan, satpam memang sempat ditegur pihak perusahaan. Namun tidak sampai menganiaya korban. Menurutnya, saat ini perusahaan sudah memberi santunan keluarga.
"Untuk nominalnya pastinya kami tidak tahu. Karena sifat kami hanya bersifat pengamanan," ungkapnya.
Terkait penyebab kematian satpam, menurutnya, tidak diketahui pasti. Sebab, keluarga korban tidak menghendaki untuk diautopsi. Namun, diperoleh informasi dari pihak rumah sakit, korban terkena serangan jantung.(ori/abi/radarmojokerto/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dor! Kakinya Ditembak, Tahanan Itu Cerita Cara Kabur
Redaktur : Tim Redaksi