jpnn.com - BANDUNG – Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu menegur pemerintah daerah yang anggaranya masih banyak mengendap di bank. Salah satu daerah itu adalah Provinsi Jawa Barat dengan dana mengendap sebesar Rp 8 triliun.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menanggapi dengan santai teguran presiden itu. Dia sangat yakin semua uang yang sekarang mengendap di bank bisa tersalurkan sebelum tahun anggaran berakhir.
BACA JUGA: Bu Risma, Ingat Masih Banyak Proyek Besar di Surabaya
“Dana idle sesungguhnya tidak ada masalah,” kata Heryawan di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (5/8).
Menurutnya, salah satu pos anggaran yang masih mengendap di bank adalah untuk bantuan oprasional sekolah (BOS) sebesar Rp 1,8 triliun. Lalu dana sekitar Rp 3 triliun lebih adalah sisa anggaran tahun lalu yang sedang digunakan tahun ini.
BACA JUGA: Warga Jalan Kaki Puluhan Kilo Karena Ini
“Sisanya dana transfer dari pusat, pendapatan yang didapatkan setiap hari, ditambah dana bantuan keuangan untuk kabupaten/kota yang belum dicairkan,” ujarnya.
Heryawan juga menyalahkan kontraktor proyek-proyek pemerintah sebagai penyebab banyaknya dana menggendap. Menurut dia, banyak kontraktor yang belum mencairkan pembayaran merka meski pekerjaan sudah rampung.
BACA JUGA: Penyandang Disabilitas Minta Keadilan
Dia pun mengancam memberi sanksi rekanan tersebut yang belum melakukan pencairan pembayaran. Pasalnya, perilaku kontraktor itu menjadi salah satu penyebab rendahnya serapan anggaran. “Penyerapan menjadi terlambat. Yang sudah selesai mengerjakan nagih dong,” ujarnya
Heryawan menambahkan, anggaran yang saat ini masih mengendap di bank jauh lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Namun, di akhir tahun penyerapan anggaran tetap maksimal. “Jadi tidak masalah. Bahaya itu kalau 8 triliun (rupiah) di Desember belum habis,” pungkasnya. (agp/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Versus Satpol PP..Darah Berceceran, 1 Tewas, 8 Babak Belur
Redaktur : Tim Redaksi