Remaja ini nekat gantung diri, diduga tak terima sering ditegur orang tuanya karena sering keluar malam. Ia ditemukan meregang nyawa di kamar tidurnya, dengan menggantungkan leher menggunakan celana jeans biru lusuh. Menurut Oktarina (24), ayuk korban, adik ketiga dari lima bersaudaranya itu, selalu pulang pagi dan siang tidur.
Karenanya, keluarga prihatin dan sering menegur korban. Hanya saja, korban tak pernah mau berubah, hingga dimarahi orang tua. Diduga tertekan, maka sekitar pukul 07.00 WIB, kemarin, korban nekat gantung diri. Korban sempat dilarikan ke RSU Muhammadiyah Palembang, namun nyawanya masih tak tertolong.
Tim Identifikasi Polresta Palembang dan Piket fungsi Polsekta SU II dipimpin Kompol Samruddi SH, sempat mendatangi kediaman korban. ‘’Korban terakhir sekolah SMP. Ia gantung diri pakai celana jeans nya sendiri. Kami tidak menyangka, korban nekat seperti itu,” ungkap Oktarina sembari berlinang air mata.
Sementara kakak pertama Ismail, Mini (28), mengaku kalau korban itu memang bandel. ‘’Dia cukup bandel dan suka pulang malam. Orang tua marah kan untuk kebaikan dia sendiri. Mungkin dia tertekan. Ia berhenti sekolah, karena pergaulan. Meski terus disuruh sekolah, ia tak mau dan memilih berhenti,” ungkap Mini.
Sedangkan Sulaiman (50), ayah korban yang sehari-hari buruh, mengatakan tak ada kejanggalan atas kematian putranya itu. Kuat dugaan karena ditegur akan prilakunya itulah. ‘’Tidak usah dilanjutkan, sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tak tertolong. Saya minta tolong, anak saya tak usah diotopsi. Sebab, tak ada indikasi anak saya digantung orang lain dan kami tak menuntut atas kejadian ini,” jelasnya.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting SIk MSI, melalui Kapolsekta SU II Kompol Samruddi SH, didampingi Kanit Reskrim Ipda Tarmizi SH, membenarkan kejadian tersebut. ‘’Korban murni meninggal diduga karena gantung diri. Sebab, tak ada tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan di tubuhnya. Keluarga juga sudah menerima kematian korban,” tegasnya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Sweeping Penjual Miras
Redaktur : Tim Redaksi