FLORIDA--Ahli paleontologi University of Florida berhasil menemukan fosil dengan kondisi sangat terawat dari dua buaya dan mamalia yang sebelumnya tidak dikenal dalam ilmu pengetahuan. Kedua fosil ini ditemukan dalam penggalian kanal di Panama baru-baru ini dan dilaporkan dalam Journal of Vertebrate Paleontology.
Fosil baru dari dua buaya purba yang telah punah dan binatang yang mirip kuda nil merupakan spesies yang pernah mendiami Amerika Tengah selama periode Miosen sekitar 20 juta tahun lalu. Penelitian ini sekaligus memperluas jangkauan hewan purba di daerah subtropis yang merupakan daerah dengan fauna paling beragam karena vegetasi yang subur.
Menurut lansiran sciencedaily (5/3), penemuan fosil-fosil tersebut memberi harapan baru bagi para ilmuwan atas distribusi spesies karena mereka mewakili waktu sebelum pembentukan Tanah Genting Panama. Yakni, ketika benua Amerika Utara dan Selatan yang dipisahkan oleh perairan laut.
"Kami mencoba memahami bagaimana ekosistem telah merespon hewan melakukan migrasi dan melintasi hambatan geografis di masa lalu," kata Jonathan Bloch, kurator asosiasi paleontologi vertebrata di Museum Sejarah Alam Florida.
Para peneliti juga menganalisis semua fosil buaya yang dikenal dari Terusan Panama, termasuk catatan tertua caiman di Amerika Tengah, yang merupakan sepupu dari buaya. Spesies yang lebih primitif bernama Culebrasuchus Mesoamericanus, mewakili transisi evolusi antara caiman and alligator.
Christopher Brochu, seorang asisten profesor paleontologi vertebrata di departemen geosains di University of Iowa, mengatakan catatan fosil caiman ini sangat menjanjikan. Data baru menunjukkan masih ada jalan panjang untuk dieksplorasi sebelum para peneliti memahami kelompok binatang ini.
Penelitian ini didanai National Science Foundation Panama Canal Partnerships in International Research and Education project, yang mendukung penggalian paleontologi dari kanal selama konstruksi dan akan terus berlanjut hingga 2014. (esy/jpnn)
Fosil baru dari dua buaya purba yang telah punah dan binatang yang mirip kuda nil merupakan spesies yang pernah mendiami Amerika Tengah selama periode Miosen sekitar 20 juta tahun lalu. Penelitian ini sekaligus memperluas jangkauan hewan purba di daerah subtropis yang merupakan daerah dengan fauna paling beragam karena vegetasi yang subur.
Menurut lansiran sciencedaily (5/3), penemuan fosil-fosil tersebut memberi harapan baru bagi para ilmuwan atas distribusi spesies karena mereka mewakili waktu sebelum pembentukan Tanah Genting Panama. Yakni, ketika benua Amerika Utara dan Selatan yang dipisahkan oleh perairan laut.
"Kami mencoba memahami bagaimana ekosistem telah merespon hewan melakukan migrasi dan melintasi hambatan geografis di masa lalu," kata Jonathan Bloch, kurator asosiasi paleontologi vertebrata di Museum Sejarah Alam Florida.
Para peneliti juga menganalisis semua fosil buaya yang dikenal dari Terusan Panama, termasuk catatan tertua caiman di Amerika Tengah, yang merupakan sepupu dari buaya. Spesies yang lebih primitif bernama Culebrasuchus Mesoamericanus, mewakili transisi evolusi antara caiman and alligator.
Christopher Brochu, seorang asisten profesor paleontologi vertebrata di departemen geosains di University of Iowa, mengatakan catatan fosil caiman ini sangat menjanjikan. Data baru menunjukkan masih ada jalan panjang untuk dieksplorasi sebelum para peneliti memahami kelompok binatang ini.
Penelitian ini didanai National Science Foundation Panama Canal Partnerships in International Research and Education project, yang mendukung penggalian paleontologi dari kanal selama konstruksi dan akan terus berlanjut hingga 2014. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Denda Paten Samsung Diturunkan
Redaktur : Tim Redaksi