jpnn.com, DENMARK - Denmark segera bertindak menyusul adanya laporan penemuan kuburan massal dan pembunuhan massal warga sipil oleh tentara Rusia di Kota Bucha, Ukraina.
Denmark menyatakan akan mengusir 15 diplomat negara pimpinan Vladimir Putin tersebut.
BACA JUGA: Ingat, Uang yang Berkaitan dengan Rusia Itu Mengandung Darah
"Ini adalah contoh lain dari kebrutalan, kekejaman dan kejahatan perang, yang tampaknya terjadi di Bucha," ujar Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod saat konferensi pers.
Denmark memilih melakukan pengusiran, mengikuti langkah sejumlah negara Uni Eropa lainnya yang juga melakukan hal yang sama.
BACA JUGA: Italia Usir Banyak Banget Diplomat Rusia, Moskow Tak Tinggal Diam
Antara lain, Prancis dan Jerman pada Senin mengatakan akan menyuruh pulang diplomat Rusia.
Moskow sendiri mengeklaim gambar-gambar eksekusi warga sipil di Bucha merupakan produk palsu Ukraina.
BACA JUGA: Makin Panas, Amerika Serikat Minta PBB Coret Rusia dari Dewan HAM
Moskow juga menyebut gambar-gambar tersebut propaganda barat yang bertujuan untuk menurunkan wibawa Rusia.
Karena itu menurut laporan RIA Novosti, Rusia akan membalas pengusiran tersebut.
Kementerian Luar Negeri Denmark menyebut mereka tidak ingin memutuskan hubungan diplomatik dengan Moskow.
Karena itu, duta besar Rusia dan seluruh kedutaan bukan bagian dari pengusiran.
Badan Intelijen dan Keamanan Denmark lewat sebuah laporan awal tahun ini menyebut kedubes Rusia mempekerjakan segelintir agen intelijen yang terlibat dalam spionase.
"Kami ingin mengirim sebuah sinyal yang gamblang kepada Rusia bahwa spionase di tanah Denmark tidak dapat diterima," kata Kofod.(Antara/Reuters/JPNN)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang